Jokowi: Permintaan Ekspor Pangan Sudah Banyak yang Masuk
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung masalah ketahanan pangan dalam sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (20/6/2022).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung masalah ketahanan pangan dalam sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (20/6/2022).
Menurut Presiden, Indonesia memiliki potensi yang besar di bidang pangan. Bila potensi tersebut dapat dimaksimalkan maka bukan hanya berdikari, indonesia juga bisa mengekspor pangan.
“Bayangkan kalau kita bisa memproduksi pangan dalam jangka yang pendek, kita terapkan semuanya, bukan hanya berdikari di bidang pangan, bukan hanya mandiri di bidang pangan tapi kita sekali lagi memiliki potensi untuk ekspor,” kata Jokowi.
Presiden mengatakan sejumkah negara sudah banyak yang meminta Indonesia untuk ekspor pangan seperti beras. Bahkan ada negara yang minta Indonesia ekspor 2,5 juta ton setiap tahun.
“Permintaan itu sudah masuk banyak sekali. Beras, ada yang minta 100 ribu (ton) per bulan, ada yang minta 1 ton 2,5 juta untuk satu tahun. 2,5 juta ton. Saya kira ini akan meningkatkan cadangan devisa kita,” kata Jokowi.
Oleh karena itu, Presiden meminta Kementerian terakit untuk meningkatkan produksi pangan, baik itu dari petani, korporasi, ataupun BUMN. Presiden juga meminta jenis komoditi pangan yang diminta disesuaikan dengan karakteristik daerah.
“Kalau produksi besar besarannnya sudah, bisa segera dipastikan siapa offtakernya. jadi petani produksi terus dan yang membeli juga ada. Jangan sampai petani produksi banyak, bulog engga ambil, RNI engga ambil,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.