Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei Litbang Kompas: Kepuasan Publik terhadap Jokowi-Maruf Menurun, Bidang Ekonomi Jadi Sorotan

Hasil Survei Litbang Kompas menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Maruf Amin mengalami penurunan periode Juni 2022.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Inza Maliana
zoom-in Survei Litbang Kompas: Kepuasan Publik terhadap Jokowi-Maruf Menurun, Bidang Ekonomi Jadi Sorotan
Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam acara temu raya penerima Kartu Prakerja di Sentul, Jawa Barat, Jumat, (17/6/2022). Dalam artikel mengulas tentang hasil survei Litbang Kompas mengenai tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Maruf Amin. 

TRIBUNNEWS.COM - Hasil Survei Litbang Kompas menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Maruf Amin mengalami penurunan pada periode Juni 2022.

Pada survei kali ini, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Maruf sebanyak 67,1 persen.

Angka tersebut, turun sebanyak 6,8 persen dibandingkan hasil survei Litbang Kompas sebelumnya (Januari 2022), yakni 73,9 persen.

Padahal pada bulan Januari 2022 lalu, tingkat kepuasan publik mencapai angka tertinggi sejak 2015, yaitu 73,9 persen.

Baca juga: Presiden Jokowi: Invasi Rusia ke Ukraina Antarkan Ekonomi Indonesia ke Posisi Berbahaya

Dikutip dari Kompas.com, Senin (20/6/2022), penurunan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi-Maruf yang cukup dalam terjadi di bidang ekonomi dan penegakan hukum.

Sebab, masing-masing mengalami penurunan 14,3 persen dan 8,4 persen.

Berdasarkan survei periode Juni ini, isu terkait bidang ekonomi paling banyak menjadi sorotan.

Presiden Joko Widodo, beserta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, menghadiri acara Temu Raya Alumni Program Kartu Prakerja, yang dilaksanakan di Sentul International Convention Centre, Bogor, Jumat (17/6/2022).
Presiden Joko Widodo, beserta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, menghadiri acara Temu Raya Alumni Program Kartu Prakerja, yang dilaksanakan di Sentul International Convention Centre, Bogor, Jumat (17/6/2022). (Tribunnews.com/Larasati Dyah Utami)
Berita Rekomendasi

Bidang ekonomi pun berkontribusi terhadap turunnya tingkat kepuasan publik, yakni soal pengendalian harga barang dan jasa sebanyak 64,5 persen.

Kemudian, penyediaan lapangan kerja sebanyak 54,2 persen.

Sementara itu, ketidakpuasan tertinggi yang disorot publik di bidang hukum, yakni pemberantasan suap dan jual beli kasus hukum sebanyak 44,7 persen.

Lalu, terkait pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme sebanyak 43,2 persen.

Tingkat Kepuasan Publik terhadap Kinerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma'ruf Amin

Juni 2022: Puas: 67,1 persen, Tidak Puas: 32,9 persen

Januari 2022: Puas: 73,9 persen, Tidak puas: 26,1 persen

Oktober 2021:Puas: 66,4 persen, Tidak puas: 33,6 persen

April 2021: Puas: 69,1 persen, Tidak puas:30,9 persen

Januari 2021: Puas: 66,3, Tidak puas: 33,7, persen

Agustus 2020: Puas: 65,9 persen, Tidak puas: 34,1 persen

Oktober 2019: Puas. 58,8 persen, Tidak Puas: 41,2 persen

Maret 2019: Puas: 59,6 persen, Tidak Puas: 40,4 persen

Tingkat Kepuasan Publik terhadap Kinerja Pemerintahan di Bidang Politik dan Keamanan, Penegak Hukum, Perekonomian, dan Kesejahteraan

Politik dan Keamanan: 73,1 persen

Penegakan Hukum: 57,5 persen

Perekonomian: 50,5 Persen

Kesejahteraan Sosial: 73,4 persen

Diberitakan Tribunnews.com, menurunnya tingkat kepuasan publik juga bersamaan dengan menurunnya angka keyakinan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Bila pada survei Januari 2022 angka keyakinan sebesar 70,5 persen, pada survei Juni ini menjadi 63,5 persen.

Diketahui, survei Litbang Kompas dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 26 Mei-4 Juni 2022.

Sebanyak 1.200 responden pun dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.

Adapun tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen.

Kemudian, Margin of error kurang lebih sebesar 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Reza Deni, Kompas.com/Sabrina Asril)

Simak berita lainnya terkait Survei Litbang Kompas

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas