Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenkes: Ada 30 Kasus Dugaan Hepatitis Akut, 9 Jiwa Meninggal

Kemenkes mengumumkan ada 30 kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia, enam di antaranya meninggal dunia dan tujuh pasien sembuh, Jumat (24/6/2022).

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Kemenkes: Ada 30 Kasus Dugaan Hepatitis Akut, 9 Jiwa Meninggal
Freepik
Ilustrasi anak sakit. Kemenkes menyebut sebanyak 30 kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia, sembilan di antaranya meninggal dunia, Jumat (24/6/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril mengumumkan perkembangan terbaru soal kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia.

Hingga Jumat (24//2022), ada 30 kasus dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

Dari total 30 kasus tersebut, sembilan di antaranya meninggal, dan 11 pasien sembuh.

"16 yang probable, 14 yang pending classification, dan 40 discarded (disingkirkan) sudah diketahui bukan dugaan hepatitis akut," kata Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (24/6/2022).

Baca juga: IDI Terbitkan Rekomendasi Pencegahan Covid-19, Cacar Monyet dan Hepatitis Akut

Adapun untuk 30 kasus dugaan hepatitis akut tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.

"Sebaran provinsinya ada 21 provinsi dan yang terbanyak di Jakarta," imbuhnya, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

Kasus dugaan hepatitis akut terbanyak di wilayah DKI Jakarta, ada 5 probable dan 2 pending classification.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Syahril mengatakan, dari jumlah tersebut 40 kasus discarded atau 57,1 persen telah diketahui penyebabnya.

"Sehingga saat ini sedang menginvestigasi, meneliti sebanyak 30 kasus," ucapnya.

Ilustrasi anak sakit.
Ilustrasi anak sakit. Sebanyak 30 kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia, sembilan di antaranya meninggal dunia, Jumat (24/6/2022). (Ist/Kompas.com)

Dirut RSPI Sulianti Suroso juga menjelaskan, 16 kasus yang probable terdiri dari 9 laki-laki dan 7 perempuan.

"Untuk 16 kasus probable terdiri dari 9 laki-laki dan 7 perempuan, usia paling banyak 0-5 tahun (8 orang), usia 6-10 (6 orang), usia 11-16 tahun (2 orang)," jelasnya.

Dari 16 kasus probable tersebut, sebanyak 6 pasien meninggal dunia dan 7 pasien di antaranya sembuh.

Selanjutnya, untuk 14 kasus pending classification terdiri dari 9 laki-laki dan 5 perempuan, usia paling banyak 0-5 tahun (6 orang), usia 6-10 (5 orang), usia 11-16 tahun (3 orang).

“Yang meninggal 3 orang, sembuh 4 orang, dirawat 5 orang, dan pulang paksa 2 orang,” tambahnya.

Adapun sebaran kasus dugaan hepatitis akut, yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat.

Kemudian, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, lalu Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah.

Sebelumnya Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan virus penyebab hepatitis akut pada anak ini masih belum bisa dipastikan.

Menkes menyebut, virus penyebab hepatitis akut menular melalui asupan makanan atau lewat mulut.

Untuk itu, Menkes mengimbau masyarakat untuk rajin cuci tangan dan memastikan kesehatan asupan makanan setiap anak-anak.

Menkes Budi Soal Hepatitis Akut
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Sebanyak 30 kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia, sembilan di antaranya meninggal, Jumat (24/6/2022).  (Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Tentang Hepatitis Akut

Dikutip dari situs resmi Kemenkes, penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya ini merupakan kejadian luar biasa di dunia selain virus Corona.

Kondisi hepatitis akut ini pertama kali ditemukan di Inggris pada tanggal 5 April 2022.

Kementerian Kesehatan sedang berupaya untuk melakukan investigasi penyebab kejadian Hepatitis Akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.

Gejala

Adapun sebagai informasi, berikut ini gejala yang ditemukan pada pasien-pasien tersebut, dikutip Tribunnews.com dari laman Kemenkes:

- Mual

- Muntah

- Diare berat

- Demam

- Kuning

- Kejang dan

- Penurunan kesadaran.

Baca juga: Ahli Sebut Covid-19 Tidak Bisa Disalahkan atas Wabah Hepatitis Akut pada Anak-anak

Langkah Pencegahan

Masyarakat dapat melakukan langkah pencegahan, seperti:

- Mencuci tangan

- Memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih,

- Tidak bergantian alat makan

- Menghindari kontak dengan orang sakit

- Melaksanakan protokol kesehatan

Diberitakan Tribunnews.com, Kemenkes mengingatkan, jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Kemenkes pun meminta pihak terkait untuk menginformasikan kepada masyarakat untuk segera mengunjungi Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) terdekat apabila mengalami sindrom Penyakit Kuning, dan membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sektor.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Rina Ayu/Tio, Kompas.com/Haryanti Puspa Sari, Kontan.co.id/Lailatul Anisah)

Simak berita lainnya terkait Hepatitis Akut

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas