Cerita Najwa Shihab saat Wawancara Boediono, Sebut Sederhana dan Sosok Teladan
Najwa Shihab sempat menceritakan sosok Boediono saat diwawancarai olehnya. Ia mengatakan Boediono adalah sosok yang pendiam dan sederhana.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
![Cerita Najwa Shihab saat Wawancara Boediono, Sebut Sederhana dan Sosok Teladan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/najwa-shihab-wawancara-boediono.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Presenter sekaligus jurnalis, Najwa Shihab menceritakan saat dirinya mewawancarai mantan Wakil Presiden RI ke-11, Boediono.
Dirinya mengatakan Boediono menjadi sosok yang terberat saat diwawancarai.
Hal ini, kata Najwa, lantaran mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu disebut begitu pendiam saat diwawancara olehnya.
Hal ini membuatnya kesulitan untuk menggali informasi dari Boediono.
“Aduh, orangnya diem banget, gua sampai haus. Jawabnya pendek-pendek,” kata Najwa dikutip dari kanal YouTube RoTivi pada Kamis (30/6/2022).
“Baru kaya setengah wawancara, setengah jam, baru gua merasa berhasil meng-crack dia dan baru dia mau secara terbuka bicara,” imbuhnya.
Baca juga: Najwa Shihab Bersimpati untuk Ridwan Kamil Atas Meninggalnya Eril: Saya Pernah Kehilangan Putri
Namun, di balik sosok Boediono yang pendiam, Najwa mengaku kagum dengan Boediono yang sederhana dalam kehidupannya.
Salah satu fakta kesederhanaan Boediono yang diketahui Najwa adalah ketika mengatur biaya haji.
“Dia itu sangat ketat mengatur uang negara dan uang pribadi. Waktu pergi haji tuh dicatat detail gitu mana yang uang negara yang gak mau dipakai.”
“Bahkan dia ngembaliin uang tiket untuk berangkat haji dan gak mau banget pakai fasilitas negara,” cerita Najwa.
Selain itu, Najwa menceritakan kediaman Boediono di Yogyakarta yang menurutnya sederhana.
Ditambah, katanya, dia mengetahui cerita Boediono terkait kaus singlet yang disebut robek dan masih dipakai.
“Dan banyak banget cerita-cerita kesederhanaan dia. Soal kaos singlet yang robek gak mau diganti. Sangat sederhana dan down to earth.”
“Pokoknya salah satu pejabat teladan yang jarang dapat ekspose dan highlight di negeri ini,” tutur Najwa.
Sehingga, Najwa menganggap Boediono bisa menjadi sosok yang bisa diteladani bagi pejabat publik lain.
Di sisi lain, saat Najwa ingin menghadirkan Boediono di acara Mata Najwa, ia mengaku hal tersebut bukanlah hal mudah.
Bahkan, tim dari Mata Najwa harus melobi sejumlah orang agar Boediono mau diwawancara.
“Memang mendatangkan dia ke Mata Najwa itu memang susah luar biasa. Melobinya itu yang memang udah lama banget, nyoba kanan kiri, pas udah dateng, diem,” cerita Najwa.
Profil Boediono
![Wakil Presiden kesebelas RI Boediono tiba untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (15/11/2018). Boediono yang pernah menjabat Gubernur Bank Indonesia itu dimintai keterangannya oleh KPK dalam penyelidikan kasus korupsi Bank Century. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/originals/kpk-periksa-boediono_20181115_183619.jpg)
Dikutip dari Tribunneswiki, Boediono merupakan sosok yang lahir di Blitar pada 25 Februari 1943.
Ia memulai pendidikannya di SD Muhammadiyah di Blitar Jawa Timur pada tahun 1950-an.
Setelah lulus, Boediono melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Blitar dan SMA Negeri 1 Blitar.
Boediono pun kembali melanjutkan pendidikan tingginya di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) tetapi tidak selesai.
Hal tersebut lantaran Boediono memperoleh beasiswa untuk kuliah University of Western dan memperoleh gelar Bachelor of Economic pada tahun 1967.
Selanjutnya, Boediono pun menempuh pendidikan doktoralnya di Monash University, Melbourne Australia dan meraih gelar master di bidang ekonomi pada 1972.
Seakan haus dengan ilmu, Boediono kembali melanjutkan pendidikannya di Wharton School of University of Pennsylvania, AS dan meraih gelar doktornya pada tahun 1979.
30 tahun. berselang tepatnya pada tahun 2006, ia pun memperoleh gelar profesor dari UGM atas karya dan publikasinya.
Karier Boediono
![Mantan Wakil Presiden RI Boediono saat dialog Posisi Geostrategis Indonesia Paska Pandemi Covid-19 melalui virtual, Jumat (26/6/2020). / Capture Zoom](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mantan-wakil-presiden-ri-boediono-saat-dialog.jpg)
Untuk selengkapnya berikut karier Boediono yang dirintis dari tahun 1979 hingga terakhir saat dirinya menjabat sebagai Wakil Presiden RI:
- Dosen Fakultas Ekonomi UGM (1973 – sekarang)
- Internal Auditor Bank of America cabang Jakarta (1969 – 1970)
- Staf Ahli Dewan Moneter (1974)
- Deputi Ketua Bidang Fiskal dan Moneter Bappenas (1988 – 1993)
- Direktur Gubernur Bank Indonesia (1993 – 1998)
- Presiden Komisaris PT Bank PDFCI (1994 – 1998)
- Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (1998 – 1999)
- Menteri Keuangan Kabinet Gotong Royong (2001 – 2004)
- Penasihat Komisaris PT Pertamina (2003)
- Menko Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu (2005 – 2008)
- Gubernur Bank Indonesia (2008 – 2009)
- Wakil Presiden Republik Indonesia (2009 – 2014)
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribunnewswiki/Widi)