Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Forum Bhinneka Indonesia Dorong Kebaya Digunakan dalam Kegiatan Keseharian

Karlina Puspa mengatakan kebaya adalah identitas budaya Tanah Air yang menjadi ciri khas wanita Indonesia.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Forum Bhinneka Indonesia Dorong Kebaya Digunakan dalam Kegiatan Keseharian
Ist
Forum Bhinneka Indonesia (Forbhin) mendorong dan melakukan gerakan Kebaya Goes to UNESCO sebagai bentuk pelestarian dan identitas bangsa. Hal itu diwujudkan lewat gelaran acara "Ngopi Bareng Seri 1 Kebaya Goes To UNESCO" di Avenue of the Star Lippo Mall Kemang, Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Bhinneka Indonesia (Forbhin) mendorong dan melakukan gerakan Kebaya Goes to Unesco sebagai bentuk pelestarian dan identitas bangsa.

Ketua Umum Forbhin, Karlina Puspa mengatakan kebaya adalah identitas budaya Tanah Air yang menjadi ciri khas wanita Indonesia.

"Maka kebaya harus kita kedepankan dan kalau bisa menjadi keseharian, apalagi banyak pilihan beragam seperti kebaya ala Sumatera, Jawa, Sulawesi dan lainnya," katanya, Jumat (8/7/2022).

Kebaya Goes to Unesco membangkitkan semangat nasionalisme yang menyukai kebudayaan asli Indonesia dengan segala kebesaran marwahnya karena kebaya bisa membuat perempuan Indonesia tampil cantik.

"Saya mendukung perempuan Indonesia yang mencerminkan budaya kita sendiri yakni bangsa Indonesia. Kalau bukan perempuan Indonesia, siapa lagi yang melestarikan budaya kita," tegas Karlina yang berharap nantinya ditetapkan pemerintah menjadi hari Berkebaya Nasional.

Baca juga: Budaya Berkebaya, Ratusan Perempuan Semarang Ikuti Parade Kebaya Nasional

Sekjen Forbhin, Viddy Supit mengatakan, berkebaya bisa digunakan dalam berbagai acara seperti untuk keluarga, hari raya, arisan, dan lainnya.

Berita Rekomendasi

"Sebagai partisipan ada keinginan kuat dari kami agar kebaya menjadi sah milik bangsa Indonesia dengan didaftarkan ke Unesco.

Kalau berkebaya itu kan Indonesia banget. Hal ini sesuai tagline kami yakni 'Kebersamaan dalam Kebhinnekaan'. Jadi walaupun berbeda kebaya itu mempersatukan semuanya. Punya identitas sebagai kebanggan pakaian nasional, meski masing-masing daerah juga ada," ungkap Viddy.

Dalam acara tersebut juga turut berpartisipasi dari berbagai alumni-alumni perguruan tinggi dan sekolah yang ikut meramaikan acara Kebaya Goes to Unesco dengan mengusung busana kebaya untuk diajukan sebagai warisan budaya dunia tak benda ke badan dunia tersebut.

“Mudah-mudahan dengan diadakannya acara Ngopi Bareng Alumni Sesi I Kebaya Goes To Unesco, pemerintah mau menetapkan menjadi hari Berkebaya Nasional," ucap Karlina.

Gerakan ini juga didukung oleh berbagai komunitas perempuan pecinta budaya, khususnya kebaya. Selain didukung oleh komunitas pelestari budaya, gerakan Kebaya Goes to Unesco juga mendapatkan dukungan dari Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, Putri Kus Wardhani.

Menurutnya hal ini penting untuk bisa melestarikan kebaya sehingga bisa diakui di kancah internasional dengan mendaftarkan kebaya Indonesia sebagai warisan budaya ke UNESCO.

”Saya melihat bahwa kecintaan pada budaya bangsa, selain berkontribusi pada rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," katannya.

Selain itu juga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Saya sendiri senang menggunakan kebaya.

"Untuk acara ini saya menggunakan kebaya Padang termasuk sarung tenun dan aksesorisnya,” kata Putri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas