Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) menyerahkan 1 ekor sapi kurban Idul Adha seberat 350 kilogram kepada Tribunnews.com.

Penyerahan sapi dilakukan di Kantor Tribunnews di Gedung Group of Regional Newspaper Kompas Jl. Palmerah Sel. No 14, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (8/7/2022).

Direktur Eksekutif Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Karya Elly, berharap sapi kurban Idul Adha tersebut dapat bermanfaat bagi warga yang akan menerima.

Baca juga: Resmi Dilantik, Pengurus PSMTI Tegaskan Siap Berbakti Untuk NKRI

"Hari ini kami menyerahkan 1 ekor sapi kepada Tribunnews. Semoga bermanfaat bagi yang menerima," tutur Karya saat kunjungan ke Kantor Tribunnews, Jumat (8/7/2022).

Commercial Director Tribun Network H Ciptyantoro, menyampaikan terima kasih dengan sumbangan yang diberikan oleh PSMTI dalam rangka Hari Raya Idul Adha.

"Kami atas nama keluarga besar Tribunnews mengucapkan terima kasih atas sumbangan 1 ekor sapi seberat 350 kg dari PSMTI. Semoga nanti setelah kita terima, akan kita berikan ke masyarakat yang memerlukan, semoga bermanfaat," ungkap Ciptyantoro.

Baca juga: Sunway Medical Centre Menjalani MoU dengan PSMTI untuk Menyediakan Kemudahan bagi Turis Medis

Selain memberikan satu ekor sapi kurban, PSMTI juga akan menyerahkan 7 ekor sapi kurban ke Masjid Istiqlal pada Sabtu (9/7/2022).

Pengumpulan sapi kurban dilakukan PSMTI secara spontan dan hanya berlangsung dalam waktu satu jam saja.

"Selain menyerahkan 1 ekor kurban ke Tribunnews, besok kami juga akan menyerahkan 7 ekor sapi kurban ke Masjid Istiqlal. Total 8 ekor sapi ini kami kumpulkan spontanitas, tidak lebih dari 1 jam. Kami kumpulkan dari jam 11 malam sampai pukul 15.30 hari ini," terang Karya.

Baca juga: Ketua PSMTI Wilianto Tanta Ingin Warga Berdarah Tionghoa Banyak Terjun dalam Sektor Pemerintahan

Dalam pertemuan tersebut, Commercial Director Tribun Network H. Ciptyantoro juga menerima pin kehormatan dari PSMTI.

PSMTI merupakan organisasi kemasyarakatan suku Tionghoa Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia tingkat nasional yang berdiri sejak 28 September 1998 yang telah tersebar di 31 Provinsi serta 300 kota/kabupaten se-Indonesia.

Paguyuban ini bersifat sosial, budaya dan kemasyarakatan sebagai wadah komunikasi, interaksi, penyerap dan penyalur aspirasi suku Tionghoa di Indonesia dengan lembaga negara, instansi pemerintah, organisasi dan komponen masyarakat lain.