Aplikasi Ini Menjadi Panduan Berhaji dan Umrah Ramah Lingkungan
Ummah for Earth dan Greenpeace Indonesia meluncurkan aplikasi Green Hajj sebagai upaya nyata dukungan umat Islam dalam upaya mengatasi perubahan iklim
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ummah for Earth dan Greenpeace Indonesia meluncurkan aplikasi Green Hajj sebagai bentuk nyata dukungan umat Islam dalam upaya mengatasi perubahan iklim.
Sebelumnya Ummah for Earth telah merilis Green Hajj dalam bahasa Inggris dan Arab.
Kini aplikasi tersebut juga diluncurkan dalam bahasa Indonesia, bisa diunduh untuk versi IoS dan Android.
Tata Mustasya, juru kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia mengatakan, Green Hajj merupakan aplikasi yang memuat bacaan dan doa serta panduan praktis dalam melakukan ibadah haji dan umrah.
"Pengguna juga bisa mendapatkan petunjuk mengenai ibadah haji dan umroh yang ramah lingkungan dan berkelanjutan seperti penggunaan air dan energi yang efisien, pengurangan sampah khususnya sampah plastik, dan penggunaan transportasi publik,” ujar Tata saat peluncuran aplikasi Green Hajj melalui keterangan tertulis, Senin (11/7/2022).
Baca juga: Lempar Jumrah, Ada Jemaah Haji Indonesia yang Tak Mau Ikuti Jadwal
Diharapkan Tata, panduan ini bisa ikut membawa dunia mengatasi bencana iklim, menawarkan bagi individu, komunitas, pemerintah dan pemangku kepentingan lain guna mengakhiri mitos pembangunan ekonomi ekstraktif yang merugikan lingkungan.
Survei yang dilakukan oleh Greenpeace juga menunjukkan kalau naik haji, bagi banyak orang di Indonesia, tidak sekadar cita-cita, tapi juga ibadah.
“Masih banyak anak muda Indonesia yang bercita-cita untuk menghajikan orangtua mereka karena itu isu lingkungan jadi sangat penting bagi umat Islam di Indonesia."
Baca juga: Kemenag: Penjemputan dan Tasyakuran Jemaah Haji jadi Titik Potensial Penyebaran Covid-19
“Untuk ibadah haji ini, Greenpeace melihat Green Hajj ini bisa menginspirasi kita semua, bagaimana umat Islam bisa memotori gerakan untuk melestarikan lingkungan," kata Tata.
Dengan melestarikan lingkungan, manusia dan lingkungan bisa selamat. Dengan Green Hajj ini kita bisa mendorong kesalehan lingkungan bagi umat Islam,” lanjut dia.
Hilman Latief, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama mengatakan, perlu memikirkan bagaimana umat Muslim bisa merespons isu-isu strategis termasuk soal lingkungan karena Indonesia adalah negara dengan jumlah umat Muslim terbesar di dunia.
“Kementerian Agama menyambut baik ide Greenpeace dengan aplikasi Green Hajj. Sebab dampak lingkungan dari peristiwa kenaikan haji ini juga sangat besar dan membutuhkan perhatian,” katanya.
Salah satu staf Greenpeace, Kiki Taufik, Kepala Global Kampanye Hutan Indonesia dari Greenpeace South East Asia saat ini tengah melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci, dan bergabung dalam perbincangan lewat sambungan daring.
Baca juga: Momen Menag Yaqut Cholil Qoumas Lempar Jumrah, Jalan Kaki 5 Km Hingga Bertemu Jemaah Haji Indonesia