Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Irjen Kementan: Jaga Ternak Kita untuk Wujudkan Sulawesi Bebas PMK

Penanganan PMK harus berjalan bersama agar efektif dan sesuai dengan prosedur yang ada.

Editor: Content Writer
zoom-in Irjen Kementan: Jaga Ternak Kita untuk Wujudkan Sulawesi Bebas PMK
Kementan
Kegiatan Monitoring dan Evalusi Penanganan PMK se-Sulawesi digelar di Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros, Minggu (17/07/2022) 

TRIBUNNEWS.COM - Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian (Itjen Kementan) melakukan monitoring dan evaluasi penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Sulawesi. Kegiatan ini melibatkan jajaran TNI, Polri, Kejaksaan dan jajaran Pemda Prov dan Kab/Kota se-Sulawesi

Irjen Kementan Jan Maringka mengatakan bahwa penanganan PMK harus berjalan bersama agar efektif dan sesuai dengan prosedur yang ada. Diantaranya membatasi pergerakan dari kandang ke kandang dan memperketat keluar masuk lalu lintas hewan lintas kota lintas provinsi

Terkait hal ini, Jan Maringka telah menugaskan para Inspektur untuk turun langsung memantau dan mengendalikan wabah PMK secara efisien serta AGAR mematuhi SOP yang ada.di wilayah Sulawesi mulai dari ujung utara sampai dengan selatan

"Kami monitoring secara langsung dan mengevaluasi semua POSKO di Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Gorontalo. Semua harus terintegrasi ujarnya.

Hal itu disampaikan dalam Kegiatan Monitoring dan Evalusi Penanganan PMK se-Sulawesi yang bertempat di Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros, Minggu (17/07/2022). Acara ini dihadiri secara langsung dan virtual oleh para Satgas Penanganan PMK Provinsi/Kabupaten, diantaranya Kepala Dinas peternakan, POLDA Sulsel, dan Kasdam XIV 1442 Sulsel.

Sementara itu, berdasarkan data perkembangan kasus PMK per tanggal 17 Juli 2022, terdapat 10 kabupaten di Provinsi Sulsel yang tertular PMK, antara lain ternak sakit 558 ekor, potong bersyarat 14 ekor, mati 10 ekor, sembuh 53 ekor dan sisa kasus 481 ekor sedangkan ternak yang sudah divaksinasi 781 ekor.

"Kebijakan Menteri Pertanian Bapak SYL untuk mencegah meluasnya wabah PMK antara lain melalui pemotongan bersyarat, pemberian vaksin kepada hewan rentan PMK, pengobatan, biosecurity dan pembatasan lalulintas ternak, pendepopulasian dan komunikasi informasi edukasi (KIE) serta pemberian kompensasi dan bantuan," katanya.

BERITA TERKAIT

Diharapkan, kebijakan ini mampu mengurangi penyebaran PMK diantara sesama peternak sehingga mereka bisa memperkecil resiko kerugian meluas akibat kematian hewan ternak. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu mengidentifikasi permasalahan atau kendala dalam penanganan PMK di Pulau Sulawesi dan meningkatkan kewaspadaan bersama terhadap penyakit PMK.

Karena itu, kata Jan, masyarakat juga harus meningkatkan kewaspadaan karena wabah dapat menyebar secara cepat melalui arus transportasi daging dan ternak terinfeksi serta melalui udara (airborne).

"Kedua pengendaliannya sulit dan kompleks karena membutuhkan biaya vaksinasi yang sangat besar serta pengawasan lalu lintas yang ketat. Karena itu sekali lagi saya mengajak semua pihak untuk jaga pangan kita, menjaga ternak kita untuk mewujudkan Sulawesi Bebas PMK," ujarnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas