TNI AU Bentuk Tim PPKPU Selidiki Penyebab Jatuhnya Pesawat T-50i Golden Eagle di Blora
TNI AU telah membentuk Tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) untuk menyelidiki sebab-sebab jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
TNI AU ini tengah melakukan evakuasi dan pengamanan di lokasi jatuhnya pesawat tempur T-50i Golden Eagle.
Pesawat Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Madiun, yang diawaki satu penerbang, dilaporkan mengalami kecelakaan saat melakukan latihan _Night Tactical Intercept_, Senin (18/7/2022).
"Pesawat _tail number_ TT-5009 take off dari Lanud Iswahjudi pukul 18.24 wib untuk melakukan latihan terbang malam," ucapnya.
Selanjutnya, pukul 19.25 WIB, pilot masih melakukan kontak dengan flight director,
"Namun setelah itu posisi pesawat tidak dapat dikontak," ungkapnya.
Dikatakannya, dari aparat kewilayahan, dan masyarakat Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora Jawa Tengah, terkonfirmasi adanya serpihan logam yang diduga lokasi jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle.
"Untuk mengamankan dan evakuasi, malam ini satu Tim dari Lanud Iswahjudi, langsung bergerak menuju lokasi," ujarnya.
Baca juga: Pesawat Tempur yang Jatuh di Blora Dikabarkan Berjenis T50i Golden Eagle
Spesifikasi pesawat
Pesawat T50i Golden Eagle ini merupakan pesawat buatan Korea Selatan.
Lantas, seperti apa spesifikasi pesawat latih tempur jenis T-50i Golden Eagle?
Dilansir dari Majalah Suara Angkasa Edisi April 2014, T-50i Golden Eagle ditenagai mesin General Electric F404-GE-102 yang mampu menghasilkan daya dorong 17.700 pounds.
Bila dibutuhkan, kecepatan maksimal pesawat bisa mencapai 1,5 Mach atau 1,5 kali kecepatan suara (1.600 kilometer per jam).
Dalam konfigurasi lengkap pada bobot maksimal 27.322 pounds (14 ton), T-50i Golden Eagle mampu dengan mudah menanjak hingga ketinggian maksimal 55.000 kaki (16,76 km) dari permukaan bumi.
Pesawat dapat dilengkapi peralatan tempur dan radar sehingga juga dapat menjalankan peran sebagai pesawat tempur yang ditempatkan di garis depan.