Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Murid Hingga Tenaga Pengajar SMA IT Ukhuwah Respons Positif Implementasi Program Guru Penggerak

Program Guru Penggerak yang digagas Kemendikbudristek mendapat repons positif mulai dari elemen guru hingga murid di berbagai sekolah.

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Murid Hingga Tenaga Pengajar SMA IT Ukhuwah Respons Positif Implementasi Program Guru Penggerak
Tribunnews.com/ Naufal Lanten
Seorang Guru dan Murid tengah berinteraksi di kelas saat melakukan kegiatan belajar mengajar di SMA IT Ukhuwah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (21/7/2022). 

Mulai dari pola kerja atau sekolah full day hingga pengembangan guru yang dilakukan setiap akhir pekan.

Hingga akhirnya, sambung Risma, mekanisme Program Guru Penggerak berjalan fleksibel pada saat loka karya sudah terjadwal jelas.

“Kalau sibuk bisa dipindahkan waktunya, sampai pernah diskusi sampai malam, tidak terasa karena menikmatinya,” ucap Risma.

“Tantangannya manajemen waktu supaya kegiatan kita di sekolah bisa berjalan lancar dan guru penggerak bisa diikuti semua,” ujar dia.

Program Guru Penggerak ini, sambung dia, mendorong interaksi antara guru dengan murid lebih terbuka hingga membangun kedekatan emosi.

“Jadi tidak sungkan meminta masukan, itu suatu hal positif. Tidak ada hanya kita mengevaluasi siswa, tapi kita tidak. Tidak seperti itu. Itu dipertajam di guru penggerak,” kata Risma.

Dampak Program Guru Penggerak Bagi Murid

Berita Rekomendasi

Muhammad Fari Hanif dan Adhwa Ramadhina, siswa kelas XI SMA IT Ukhuwah mengatakan Program Guru Penggerak ini membuat murid merasa terfasilitasi dari berbagai aspek pendidikan.

Sebab, kata dia, para guru mendukung ide-ide cemerlang yang diutarakan para murid saatbsedang belajar.

Selain itu, kurikulum pada program ini juga tidak rumit seperti kurikulum sebelumnya.

“Untuk terbukanya itu bisa menjelaskan lebih baik, ada gambarannya, ada juga pelajaran dan sangat membantu untuk memberikan murid-muridnya sosialisasi dan juga ide-ide inspiratif dan motivasi,” kata Hanif.

Siswa yang aktif sebagai pengurus OSIS itu menilai program ini pun sangat mendukung pembelajaran jadi lebih banyak diskusi antar-murid.

Diskusi itu memungkinkan adanya interaksi yang terjadi antar-kelas, sehingga dapat meningkatkan kolaborasi para siswa.

“Walaupun berbeda kelas, walaupun ada perbatasan ya antara laki-laki dan perempuan, tetap saja bisa menjalani kurikulum merdeka ini karena sangat bagus, sangat bisa bersosialisasi, sehingga bisa menemukan teman-teman yang baru,” kata Hanif.

Untuk diketahui, Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas