Rizieq Shihab Disebut Sudah Kantongi Kriteria Sosok Capres 2024 yang Bakal Didukung, Siapa Dia?
Aziz Yanuar menyebut Rizieq Shihab telah mengantongi kriteria calon presiden (capres) yang bakal didukung dalam Pilpres 2024. Siapa dia?
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa Hukum Habib Rizieq Shihab (HRS), Aziz Yanuar menyebut Rizieq Shihab telah mengantongi kriteria calon presiden (capres) yang bakal didukung dalam Pilpres 2024.
Lalu siapa sosok capres yang bakal didukung Rizieq Shihab pada Pilpres 2024 mendatang?
"Kita concern pertama penistaan agama, kedua terkait pihak-pihak yang banyak menjual aset ke pihak luar, terus penegakan HAM, jadi itu jadi catatan kita, itu jadi kriteria," ujar Aziz Yanuar.
Rizieq Shihab, kata dia, tak akan memberikan dukungan yang kuat terhadap pihak-pihak yang telah didukung, namun malah menyimpang.
Baca juga: Survei DTS: Faktor Cawapres Dapat Ubah Peta Elektabilitas Pilpres
Aziz menuturkan terhadap Prabowo Subianto yang pernah didukung oleh kliennya pada pilpres 2019 dipastikan akan dari nol lagi dalam pilpres 2024.
Namun, Aziz menegaskan pihaknya tetap menghormati keputusan Ketua Umum Partai Gerindra itu yang sudah masuk dalam kabinet Indonesia Maju.
"Pak Prabowo di kabinet tetap kita hormati, kita tidak menganggap sesuatu yang harus kita perangi tapi itu sudah jadi catatan. Untuk Pak Prabowo tadi sudah dari nol lagi," ungkapnya.
Dalam pilpres 2024, Aziz menyebut sikap politik Rizieq tidak akan netral meski peluang itu ada.
"Netral kan berarti enggak jalan. Kalau misalnya netral berarti jalannya menyeramkan. Tapi setiap kemungkinan itu ada, namun yang netral itu kecil," ucapnya.
Sementara itu terkait di Pilres 2024, Rizieq Shihab disebutkan belum menentukan posisinya menuju Pemilihan Presiden (pilpres) 2024.
Aziz Yanuar mengatakan Habib Rizieq Shihab telah memberikan komando bagi para pengikutnya untuk menguatkan kembali barisan sesuai dengan arahan eks pentolan FPI tersebut.
"Komandonya jalan, tapi baru sampai itu. Belum ada perintah ke satu kelompok (capres)," ujar Aziz, Minggu (24/7/2022).
Baca juga: Sekjen PDIP Sebut Ada Kekuatan Tertentu yang Setiap Hari Menjodoh-jodohkan Capres dan Cawapres
Pada kesempatan itu Aziz juga membantah bahwa bebasnya eks pimpinan Front Pembela Islam (FPI) itu ada campur tangan Amerika Serikat (AS).
Aziz menegaskan bahwa bebasnya Rizieq telah memenuhi prosedur dan syarat administrasi.
"Jadi habib ini memenuhi syarat di mana tim kuasa hukum dan habib sendiri itu mengambil 2 fasilitas sebagaimana diatur di Permenkumham nomor 7 tahun 2022 mengenai remisi," kata Aziz.
Aziz menjelaskan selain memenuhi bebas bersyarat, Rizieq Shihab diketahui mendapat dua kali remisi. Remisi itu didapat dari perkara yang ditujukan kepada HRS.
"Kita count on masuk sampai hitung-hitungannya kan kalau satu tahunnya berarti Agustus 2022. Karena kita dapat remisi maka maju dua bulan, kemudian ada juga di situ kalau sudah menjalani 2/3 maka kita bisa ajukan pembebasan bersyarat. Semua prosedur kita penuhi, kita smooth, kita landai, kita jalankan, dan alhamdulillah diakomodir karena itu memang hak," ucapnya.
"Kemudian terjadilah 20 Juli kemarin dan itu pun perlu dicatat pembebasan bersyarat ini kita jalani sesuai aturan. Setelah masa espirasi selesai di akhir pada 10 Juli 2023 ada lagi yang namanya percobaan sampai 10 Juli 2024 artinya semua sesuai prosedur," lanjutnya.
Lebih lanjut, Aziz menyebut dugaan bantuan pihak Amerika Serikat dibalik bebasnya HRS adalah spekulasi tanpa didasari fakta.
Namun dirinya tidak dalam kapasitas membantah hal itu karena pihak Amerika Serikat pun tak mengeluarkan pernyataan resmi terkait bebasnya Habib Rizieq.
"Jadi saya tidak dalam kapasitas dan kompetensi untuk membantah, akan tetapi saya berdasarkan fakta hukum saja," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Lembaga Kajian Publik Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan menduga ada campur tangan Amerika Serikat dalam bebasnya Habib Rizieq Shihab dari balik jeruji.
Baca juga: Direktur IPO: Safari Politik Puan Maharani Bentuk Persiapan Sebagai Capres 2024
Sentimen positif terhadap Prabowo
Sementara itu Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis hasil riset terbaru tentang Sentimen Publik terhadap para Capres 2024.
Hasilnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih menempati ranking tertinggi di antara sejumlah nama capres yang beredar saat ini.
Direktur Riset LSJ Fetra Ardianto mengatakan, sentimen positif terhadap Menteri Pertahanan itu justru semakin menguat.
Hal tersebut seiring dengan adanya ejekan dari tokoh nasional seperti komentar politikus Partai Nasdem Zulfan Lindan.
"Berdasarkan hasil riset LSJ, Prabowo Subianto merupakan satu-satunya capres yang memiliki sentimen positif di atas 60 persen dari warganet atau netizen," kata Fetra dalam rilis survei secara daring, Minggu (24/7/2022).
Fetra menjelaskan, LSJ menganalisis percakapan warganet sejak 10 Juli hingga 20 Juli 2022.
Hasilnya, dari delapan nama tokoh yang dianalisis, Prabowo memperoleh sentimen positif tertinggi, yakni 62,8 persen, jauh di atas tokoh-tokoh lain yang sering muncul dalam papan survei.
"Sebagai contoh, Ridwan Kamil yang berada di posisi kedua hanya memperoleh sentimen positif dari warganet sebesar 32,2 persen," ujarnya.
Sementara itu Ganjar Pranowo yang dalam rating survei elektabilitasnya selalu masuk dua besar, ternyata hanya memperoleh sentimen positif dari publik sebesar 25,1 persen, sama dengan sentimen positif yang diperoleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sedangkan Gubernur DKI Anies Baswedan berada di posisi ke-5 dengan sentimen positif sebesar 20,2 persen, disusul Puan Maharani (17,9 persen), Airlangga Hartarto (10,8 persen), dan Sandiaga Uno (8,9 persen).
"Terus meningkatnya sentimen positif dan elektabilitas Prabowo Subianto semakin menegaskan bahwa publik luas menyambut positif apabila ia mendeklarasikan diri sebagai calon presiden dalam waktu dekat. Publik yang semakin simpati pada Prabowo menunggu ketegasan sikap Prabowo untuk didaulat menjadi Capres 2024-2029," pungkasnya.
Baca juga: Relawan Sebut PDIP akan Untung bila Usung Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024
Adapun, riset LSJ ini menggunakan pendekatan natural language processing (NLP) untuk mengekstraksi opini atau percakapan warganet dalam bentuk teks.
Analisis dilakukan dengan menggunakan keyword yang sering dipublikasikan oleh lembaga-lembaga riset mainstream, seperti “Prabowo Subianto”, “Ganjar Pranowo”, “Anies Baswedan”, dan sebagainya. Dataset diperoleh pada periode 10 hingga 20 Juli 2022 dengan teknik ekstraksi knowledge big data.
3 Capres yang Diinginkan Publik
Hasil survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) menunjukkan mayoritas publik ingin ada tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada 2024 mendatang.
Peneliti ARSC Bagus Balghi mengatakan, publik khawatir terjadinya polarisasi di masyarakat jika hanya ada dua Paslon di Pilpres 2024.
"Di sini (kita) melihat kedewasaan publik ketika mengambil jalan tengah tiga pasang dinilai sebagai sebagai pasangan ideal dalam capres dan cawapres di 2024," kata Bagus saat merilis survei opini publik yang digelar virtual, Rabu (20/7/2022).
Menurut Bagus, dalam survei ARSC terdapat 32,3 persen masyarakat yang menginginkan tiga Paslon pilpres.
Kemudian, hanya ada 29,9 persen masyarakat yang menginginkan pilpres 2024 diikuti dua Paslon. Lalu, ada 18,4 persen masyarakat yang menginginkan empat Paslon pilpres.
Sementara untuk elektabilitas, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai 'top of mind' capres 2024.
Dengan perolehan angka 22,12 persen, Ganjar mampu mengalahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hanya mencapai angka 15,92 persen.
"Responden menjawab yang pertama Ganjar Pranowo sebesar 22,12 persen, kemudian Anies Baswedan sebesar 15,92 persen," ucap Bagus.
Bagus mengatakan, setelah Anies pun disusul Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mencapai angka 8,41 persen.
Selanjutnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil berada di angka 4,90 persen.
Kemudian, Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mencapai angka 2,94 persen.
"Lima besar figur sebagai calon presiden top of mind, yang mana Ganjar Pranowo, kemudian Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ridwan Kamil, dan Airlangga Hartarto," ujar Bagus.
Lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno 2,37 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 2,10 persen.
Disusul Ketua DPR RI Puan Maharani 1,14 persen, Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa mencapai angka 0,57 persen, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 0,24 persen.
Survei ini dilakukan pada 21 Juni sampai 5 Juli 2022 dengan 1.225 responden per provinsi dan margin of error (MoE) +/- 2,8 persen.
Metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. (Tribun Network/chaerul umam/fersianus/wly)