Apa Itu Haradukuh? Istilah yang Muncul di Citayam Fashion Week
Citayam Fashion Week yang sedang menjadi sorotan melahirkan istilah Haradukuh? Apa artinya? Simak penjelasannya di sini.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Citayam Fashion Week sedang menjadi perbincangan di sosial media.
Hingga muncul istilah "haradukuh", yang tak lain adalah plesetan dari kata "harajuku".
Harajuku adalah sebuah distrik di Shibuya, Tokyo, Jepang yang mempunyai pusat fashion ikonik di Jepang.
Harajuku (原宿 dalam bahasa Jepang) adalah kawasan yang terkenal sebagai tempat anak-anak muda berkumpul dengan menggunakan pakaian yang nyentrik dan mencolok.
Sementara kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat diramaikan oleh para remaja yang juga berpenampilan nyentrik.
Untuk itu, harajuku diplesetkan menjadi haradukuh.
Baca juga: Ridwan Kamil Sarankan Baim Wong Cabut Pendaftaran Merek Citayam Fashion Week
Mengutip The Japanese Shop, gaya busana Harajuku booming pada tahun 1980 hingga awal 2000-an.
Gaya busana Harajuku berfokus pada komunitas dan kebebasan berekspresi.
Media Tokyo Fashion menurutkan, kehadiran street fesyen Harajuku dulunya dianggap nyeleneh dan tidak dihargai oleh masyarakat setempat.
Baca juga: Fenomena Citayam Fashion Week, Muhammadiyah: Pemerintah Harus Minimalkan Sisi Buruknya Seperti LGBT
Meski demikian, seiring berjalannya waktu, gaya Harajuku pelan-pelan diterima dan hidup berdampingan dengan masyarakat setempat.
Bahkan, gaya Harajuku menjadi kiblat untuk para penggemarnya dari seluruh dunia.
Kawasan Harajuku sendiri dipenuhi dengan deretan butik dan toko fesyen yang menjual koleksi pakaian tren terbaru.
Ciri khas gaya Harajuku adalah kreativitas dalam permainan serta perpaduan warna yang mencolok.
Sejumlah gaya Harajuku yang terkenal antara lain gyaru, cosplay, gadis lolita, gothic, visual kei dan lainnya.
Perkembangan gaya Harajuku semakin pesat didorong dengan pertunjukan musik setiap akhir pekan di kawasan tersebut yang menjadi ajang ekspresi gaya busana anak-anak muda Jepang.
(Tribunnews.com, Widya) (Kompas.com, Danur Lambang Pristiandaru, Ulfa Arieza)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.