Peringati Kudatuli, PDIP Gelar Tabur Bunga dan Doa Bersama di Jalan Diponegoro Jakarta
DPP PDI Perjuangan menggelar tabur bunga untuk memperingati peristiwa bersejarah Kudatuli.
Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
"Itu titik yang sangat gelap dalam demokrasi kita bagaimana pemerintahan menyerang parpol yang sebenarnya sah di mata hukum dan di mata rakyat," lanjut Hasto.
Maka itulah, Hasto mengatakan peringatan ini sangat penting,m lewat doa bersama dan tabur bunga.
"Dalam doa itu kita mohon kepada Tuhan agar para arwah yang telah berkorban, yang menjadi korban, yang dikorbankan dalam peristiwa 27 Juli 1996 ditempatkan di surga, di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa," sebut Hasto.
Dilanjutkannya, peristiwa 27 Juli terus dituntut agar kebenaran ditegakkan agar hukum ditegakkan.
"Esensinya yang paling berkeadilan, menghukum siapapun yang telah melakukan suatu skenario yang telah menciptakan tragedi kemanusiaan yang begitu kelam dalam sejarah demokrasi kita," kata Hasto.
"Peristiwa 27 Juli suatu basis kekuatan moral tentang politik yang disampaikan Ibu Mega. Politik yang menyatu dengan kekuatan rakyat itu sendiri, karena itulah esensi dari kekuatan PDIP," pungkas Hasto.
Hasto pun mengajak mengheningkan cipta sejenak.
Kemudian, sambil menyanyikan lagu Gugur Bunga, Hasto, Ribka bersama semua yang hadir menaburkan bunga di sekeliling Kantor DPP PDIP.