Sejarah Hari Sungai Nasional yang Diperingati Tiap 27 Juli, Sosialisasikan Momen Lewat Twibbon
Sejarah peringatah Hari Sungai Nasional yang jatuh pada tanggal 27 Juli 2022, sosialisaikan momen tersebut lewat kumpulan link twibbon berikut.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah sejarah peringatan Hari Sungai Nasional yang pada tahun ini jatuh pada hari Rabu (27/7/2022).
Sejarah 27 Juli dipilih menjadi Hari Sungai Nasional karena termuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai, Pasal 74.
Pasal itu berbunyi "Dalam rangka memberikan motivasi kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap sungai, tanggal ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini ditetapkan sebagai Hari Sungai Nasional."
Pada tahun 2011, pemerintah menetapkan 27 Juli sebagai Hari Sungai Nasional sejak ditetapkannya pasal tersebut.
Peringatan Hari Sungai Nasional bertujuan untuk mendorong dan memotivasi masyarakat agar peduli terhadap kelestarian sungai.
Adanya Hari Sungai Nasional diharapkan dapat membantu pemerintah dalam melakukan proses penyembuhan dan pemulihan pada sungai-sungai yang rusak dan tercemar.
Baca juga: 10 Link Twibbon Hari Sungai Nasional 2022 Beserta Cara Buat dan Bagikan di Media Sosial
Dikutip dari nationalgeographic.grid.id, Indonesia sedikitnya terdapat 330 sungai besar, yang melahirkan sejarah kerajaan besar.
Kerajaan yang berdiri karena adanya sungai di antaranya Kerajaan Melayu, Tarumanegara, Sriwijaya, dan Majapahit.
Namun berdasarkan data BPS, sekitar 40 persen sungai di Indonesia termasuk dalam keadaan tercemar berat dan 32 persen sungai lainnya termasuk tercemar berat sedang.
Adapun 4 persen termasuk dalam tercemar sedang dan 8 % nya termasuk tercemar ringan.
Keadaan tersebut berbanding terbalik dengan sejarah fungsi sungai dengan kerusakan yang terjadi sekarang ini.
Kerusakan yang terjadi pada sungai di Indonesia merupakan dampak dari ekonomi nekstraktif seperti perkebunan, pertambangan, dan industri.
Pembungan limbah domestik maupun rumah tangga menjadi penyumbang besar kerusakan sungai di Indonesia.
Pada 2010, sebuah riset dari tim penelitian internasional yang dipimpin oleh Jenna Jambeck dari Universitas of Georgia.