Niat Puasa Tasu'a dan Asyura di Bulan Muharram, Berikut Jadwal dan Keutamaan Menjalankannya
Umat Islam dapat melakukan amalan di bulan Muharram seperti puasa Tasu'a dan Asyura, berikut bacaan niat, jadwal, dan keutamaan menjalankannya.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini bacaan niat Puasa Tasu'a dan Asyura, lengkap dengan tulisan Arab dan latinnya.
Diketahui, Tahun Baru Islam 2022 atau 1 Muharram 1444 H jatuh pada besok, Sabtu (30/7/2022).
Umat Islam dapat melakukan amalan di bulan Muharram seperti puasa Tasu'a dan Asyura.
Puasa Tasu'a merupakan puasa sunah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram, yakni jatuh pada Minggu, 7 Agustus 2022.
Sementara, Puasa Asyura adalah puasa sunah yang dilaksanakan pada 10 Muharram dan jatuh pada Senin, 8 Agustus 2022.
Baca juga: Amalan-amalan yang Dianjurkan di Bulan Muharram, Mulai Puasa hingga Memperbanyak Sedekah
Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim oleh Ust.M. Syukron Maksum, hukum puasa di bulan Muharram adalah sunah.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
"Puasa yang paling afdhal setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram."
Berikut Bacaan Niat Puasa Tasu'a dan Asyura di bulan Muharram:
Niat Puasa Tasu'a
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada'i sunnatit taasuu'aa sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa Tasu'a, sunah karena Allah Ta’ala
Niat Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya: Saya niat puasa Asyura, sunah karena Allah Ta’ala
Baca juga: Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Islam 2022 atau 1 Muharram 1444 H, Dilengkapi Tulisan Arab dan Latin
Baca juga: Kapan Tahun Baru Islam 2022? Ini Penjelasan dan Amalan yang Dianjurkan di Bulan Muharram
Keutamaan Menjalankan Puasa Tasu'a dan Asyura di bulan Muharram:
1. Untuk Menebus Dosa Setahun Silam
Sebagai manusia biasa yang tak luput dari dosa dan salah, maka hendaknya perlu memperhatikan sarana untuk mengikis habis dosa-dosa yang mungkin telah dilakukan.
Caranya adalah dengan menjalankan ibadah puasa pada 10 Muharram, puasa Asyura.
Dengan menjalankan puasa Asyura, maka dapat menebus dosa yang telah kita lakukan setahun sebelumnya.
Seperti yang diungkapkan oleh Abi Qatadah, bahwa ketika Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura kemudian beliau menjawab, "Menebus dosa tahun yang lalu." (HR.Muslim).
2. Mengikuti Anjuran Rasul
Seperti yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:
"Rasulullah telah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan supaya orang-orang berpuasa." (HR.Muslim).
Kemudian, Abu Hurairah juga berkata:
Saya mendengar Rasulullah bersabda: "Hari ini adalah Hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka, berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah!".
Selain itu, Aisyah, istri Rasulullah menceritakan jika hari Asyura adalah hari dimana orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah bisa berpuasa.
Rasulullah juga biasa berpuasa pada hari tersebut, ketika datang di Madinah, beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang-orang untuk turut berpuasa.
3. Keutamaannya di Bawah Puasa Ramadhan
Selain ungkapan Aisyah, terdapat pula hadis yang diungkapkan oleh Abu Hurairah, bahwa puasa pada bulan Muharram keutamaannya tepat di bawah puasa Ramadhan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa puasa pada bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa, sebab puasa Ramadhan adalah wajib sedangkan puasa Muharram adalah sunah.
4. Hari Puasa Umat Nabi Musa
Seperti yang diungkapkan oleh Ibnu Abbas bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Madinah dan melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura.
Maka Nabi bertanya, "Ada apa ini?", kemudian mereka menjawab, "Hari baik, saat Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga membuat Musa berpuasa karenanya".
Maka Nabi Muhammad SAW bersabda: "Saya lebih hormat terhadap Musa dari kamu." Lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang agar berpuasa." (HR. Bukhari Muslim).
Puasa Asyura sangat berhubungan erat dengan Nabi sebelum beliau, yaitu Musa dan kaumnya.
Maka dari itu, beliau memuliakan hari itu dengan berpuasa.
5. Mewujudkan Impian Rasulullah
Ada sebuah obsesi Rasulullah yang belum terlaksana, lantaran ajal menjemput sebelum tercapai.
Obsesi tersebut adalah puasa Tasu'a, yakni puasa pada 9 Muharram.
Hal itu seperti yang diceritakan Ibnu Abbas ra, Rasulullah bersabda: "Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu'a (tanggal 9 Muharram)." (HR.Muslim).
(Tribunnews.com/Latifah)