Tingkatkan Kualitas Pembelajaran, Kemenkominfo Ajak Guru Memperkuat Literasi Digital
Semuel Abrijani Pangerapan mengajak para guru untuk memperkuat literasi digital untuk membantu meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengajak para guru untuk memperkuat literasi digital.
Literasi digital, menurut Semuel Abrijani, dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran.
"Pesatnya perkembangan digital di Indonesia perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak dan tepat guna," ujar Semuel Abrijani melalui keterangan tertulis, Sabtu (30/7/2022).
Hal tersebut diungkapkan oleh Semuel dalam Webinar Makin Cakap Digital 2022.
Baca juga: Cegah Plagiarisme di Ruang Digital, Berikut Tips dari Ahli
Berdasarkan data dari Microsoft, Indonesia termasuk dalam kuartil empat atau terbawah dalam Indeks Keadaban Digital (Digital Civility Index), yaitu berada pada tingkat ke 29 dari 32 negara.
Selain itu, data dari UNESCO menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke 60 dari 61 negara soal literasi dunia dengan minat baca sangat rendah, hanya sebesar 0,001 persen atau 1 dari 1000 orang Indonesia yang rajin membaca.
"Dari data tersebut, dapat dikatakan bahwa minat baca masyarakat Indonesia saat ini sangat memprihatinkan," ucap Semuel.
Kemenkominfo bekerjasama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi mengadakan webinar agar para guru mampu meningkatkan personal branding melalui sosial media.
Sementara itu, Dekan Fakultas Komunikasi Universitas Putra Cianjur (UNPI) Astri Dwi Andriani memaparkan personal branding adalah strategi untuk membangun citra diri yang kuat di tengah masyarakat.
"Pentingnya personal branding adalah memberitahu orang lain tentang kemampuan dan ciri khas yang dimiliki, dan pengembangan kepercayaan diri," kata Astri.
Para guru dan tenaga pendidik diharapkan memiliki pengetahuan dalam meningkatkan personal branding serta mampu mengoptimalisasikan media sosial sebagai sarana belajar mengajar.