Bangun Koalisi dengan NasDem dan Demokrat, PKS: Siapkan Perahu Dulu
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengatakan pihaknya tak terburu-buru soal calon presiden (capres) yang bakal diusung 2024.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengatakan pihaknya tak terburu-buru soal calon presiden (capres) yang bakal diusung 2024.
Ahmad mengaku terkait komunikasi yang dibangun dengan Partai NasDem dan Demokrat masih sebatas penjajakan.
Menurutnya, soal capres akan dibahas setelah ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) terpenuhi.
"Termasuk dengan NasDem dan Demokrat ya. Jadi dalam pertemuan pembahasan koalisi ini masih penjajakan. Jadi sifatnya masih menyiapkan perahu dulu," kata Ahmad seusai PKS mendaftar sebagai peserta Pemilu di Gedung KPU, Jakarta, Senin (1/8/2022).
Ia menegaskan setelah persyaratan Presidential Threshold 20 persen itu penuhi, maka berikutnya dibahas soal capres.
"Kalau perahunya sudah aman ya artinya memenuhi PT 20 persen dan baru kita bahas bersama-sama, siapa presiden dan wakil presiden," ujarnya.
Target Suara 15 Persen
PKS juga menargetkan meraih suara minimal 15 persen pada pemilihan umum (pemilu) 2024.
"Saya sebagai peserta partai damn seluruh jajaran DPP sejak musyawarah nasional ke 5 tahun 2020 sudah diamanahi untuk mencapai target minimal yaitu 15 persen," ungkap Syaikhu.
Syaikhu menjabarkan, raihan 15 persen suara setara dengan 86 kursi di DPR RI.
Baca juga: Soal Koalisi Pilpres 2024, NasDem Tegaskan Itu Urusan Ketua Umum Surya Paloh
Adapun saat ini PKS memiliki 50 kursi di DPR RI. Artinya untuk meraih target pemilu 2024, butuh tambahan 36 kursi.
"Insyaallah akan terus mendesak khususnya di dapil-dapil yang masih kosong agar di 2024 akan mendapatkan kursi dan penambahan di dapil-dapil sekarang sudah ada," ujarnya.