BOR di Wisma Atlet Masih di Bawah 5 Persen, Pasien yang Dirawat Bergejala Ringan
Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran masih di bawah 5 persen.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
Lalu dari aspek pemerintah, perlu untuk melakukan deteksi dini dengan testing, treacing, dan treatment.
Ditambah dengan proteksi dari vaksin Covid-19.
Seluruh upaya ini yang akan mengurangi dampak dari setiap gelombang Covid-19.
Vaksin memang efektif melindungi pasien yang terinfeksi dari keparahan dan kematian apa pun jenis variannya.
Namun, vaksin Covid-19 masih memiliki kelemahan.
"Durasi proteksinya terhitung singkat. Tidak lebih satu tahun, bahkan 6 bulan pun terlihat terjadi penurunannya," kata Dicky.
Baca juga: Mutasi Virus Covid-19 Terus Terjadi, Epidemiolog Sebut Potensi Vaksin Dosis Kelima
Karenanya, dengan adanya keterbatasan vaksin Covid-19, perlu dikombinasi dengan deteksi dini dan protokol kesehatan.
Menurut Dicky, Covid-19 ini akan terus bermutasi dan masih mungkin akan muncul kehadiran mutasi yang bisa memperburuk situasi.
"Karena itu potensi dibutuhkannya dosis kelima jelas ada. Sambil menunggu adanya vaksin generasi berikut, dengan harapan lebih bisa melindungi terinfeksi. Harapannya vaksin merah putih ini dapat mengisi kelemahan yang ada saat ini," kata Dicky.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.