Irjen Kementan dan Forkopimda Sanggau Siap Jaga Pangan untuk Masa Depan
Diantaranya dengan meningkatkan produksi pertanian dan memperketat pengawasan makanan yang memiliki potensi berbahaya bagi kesehatan manusia.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan), Jan Samuel Maringka bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sanggau siap membangun kolaborasi bersama dalam menjaga pangan nasional, diantaranya dengan meningkatkan produksi pertanian dan memperketat pengawasan makanan yang memiliki potensi berbahaya bagi kesehatan manusia.
"Yang pasti bagi kami kedaulatan pangan itu harus menjadi komitmen bersama, dan untuk mencapainya kita tidak harus melalui gerakan besar, tapi dengan yang kecil juga bisa kita lakukan asalkan bersama-sama," ujar Jan Maringka di Kantor Bupati Sanggau, Kalimantan Barat, Jumat, 29 Juli 2022.
Jan mengatakan, peranan Forkopimda dalam meningkatkan ketahanan pangan sangalah penting, terutama dalam menjaga pangan masa depan. Pemahaman tersebut harus menjadi pemahaman bersama untuk kepentingan masa depan bangsa.
"Yang mempertahankan negeri kita adalah ketahanan pangan. Jadi ini perlu disadarkan kembali. Menjaga pangan adalah menjaga eksistensi negeri ini," katanya.
Jan berharap, forkopimda dapat memperkuat berbagai program pertanian seperti penguatan cadangan pangan, peningkatan produksi pertanian maupun pengawasan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Sanggau.
"Kita berharap juga program program pertanian tidak ada hambatan-hambatan sehingga target pembangunan pertanian bisa tercapai," katanya.
Di tempat yang sama, Bupati Sanggau, Paolus Hadi menyampaikan terimakasih atas perhatian dan arahan Irjen Kementan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Dia berharap pertemuan ini menjadi penguat sinergitas bersama dalam menjaga pangan bangsa.
"Perlu komitmen bersama agar petani menjadi raja yang istimewa dari sektor pertanian. Kita bersyukur karena tidak ada orang Sanggau yang mati kelaparan. Orang miskin di Sanggau pun tidak sampai 5 persen dan sebagian besar dari mereka, tinggal di kawasan hutan," katanya. (*)