Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Respons Pimpinan DPR Sikapi Temuan 3,6 Ton Beras Bansos Dikubur di Depok

Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar menyoroti temuan puluhan karung beras bantuan sosial (Bansos) yang dikubur di Depok Jawa Barat.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Respons Pimpinan DPR Sikapi Temuan 3,6 Ton Beras Bansos Dikubur di Depok
Kolase kompas.com Kristianto Purnomo/ dok DPR
Lokasi penimbunan beras Bansos di Depok (kiri) dan Wakli Ketua DPR Muhaimin Iskandar (kanan). Muhaimin meminta agar dilakukan penelusuran terkait mekanisme penyaluran bantuan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin), menyoroti temuan puluhan karung beras bantuan sosial (Bansos) Presiden Jokowi bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19 di Tirtajaya, Sukmajaya, Depok yang dikubur sampai membusuk.

Gus Muhaimin meminta agar dilakukan penelusuran terkait mekanisme penyaluran bantuan.

"Temuan beras Bansos yang membusuk ini harus dilakukan evaluasi secara menyeluruh. Sebab, ini mengindikasikan prosedur penyaluran bansos tidak sesuai ketentuan sehingga berdampak pada adanya masyarakat tidak mendapatkan bansos yang menjadi haknya," kata Gus Muhaimin, dalam keterangannya, Rabu (3/8/2022).

Gus Muhaimin juga mendorong Kemensos bersama Kepolisian untuk terus melakukan penyelidikan terhadap temuan puluhan karung beras yang ditimbun hingga membusuk tersebut, serta memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang nantinya terbukti lalai atau melakukan pelanggaran.

"Kemensos harus menginformasikan kepada masyarakat mengenai mekanisme pembuangan atau penggantian bansos apabila bansos rusak atau tidak layak diberikan kepada penerima bansos sehingga ke depannya dapat dilakukan mekanisme yang tepat untuk mengatasi bansos yang rusak atau sudah tidak layak," ujarnya.

Baca juga: JNE Gandeng Hotman Paris Jadi Pengacara soal Kasus Bansos Dikubur di Depok

Menyusul temuan kasus ini, kata Gus Muhaimin, ke depan Kemensos harus meningkatkan pengawasan dari pendistribusian Bansos, baik tunai maupun non-tunai sehingga Bansos dapat disalurkan tepat sasaran dan sesuai dengan jumlah atau nominal yang telah ditetapkan.

Berita Rekomendasi

3.675 kilogram beras

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan total ada 3.675 kilogram atau 3,6 ton beras bantuan presiden yang terkubur di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

Ramadhan menjelaskan bahwa jasa ekspedisi JNE mengubur beras paket banpres tersebut pada 5 November 2021.

"Sudah dibuatkan berita acara pemendaman beras sebanyak 3.675 kilogram atau 289 karung atau setara dengan 139 KPM (keluarga penerima manfaat)," ujar Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (2/8/2022).

Lokasi dugaan penimbunan sembako bantuan presiden di Lapangan KSU, Sukmajaya, Kota Depok, Minggu (31/7/2022). Sembako tersbut dipendam di dalam tanah sedalam 3 meter.
Lokasi dugaan penimbunan sembako bantuan presiden di Lapangan KSU, Sukmajaya, Kota Depok, Minggu (31/7/2022). Sembako tersbut dipendam di dalam tanah sedalam 3 meter. (TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA)

Ramadhan menjelaskan bahwa terungkapnya aksi penimbunan bansos oleh pemilik lahan berinisial RS pada Sabtu (30/7/2022) lalu.

Baca juga: Kasus Temuan Bansos Terkubur di Depok, Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Dikerahkan Bantu Penyelidikan

Pemilik itu lantas langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Metro Depok.

"Dan lakukan penggalian dengan menggunakan alat berat dan ditemukan beras banpres dengan merk Beras Kita Premium. Dengan menggunakan karung 5, 10, dan 20 kg serta beberapa beras yang sudah berhamburan di tanah," terang Ramadhan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas