Canda Presiden Saat Mendapat Permintaan Kenaikan Gaji/Tunjangan Pensiunan
(Jokowi) menghadiri Pembukaan Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Tahun 2022 di Sentul International Convention Center, Bogor,
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Pembukaan Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Tahun 2022 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Jumat, (5/8/2022).
Dalam kesempatan tersebut Presiden sempat berguyon soal gaji pensiunan.
Awalnya presiden menyampaikan mengenai fondasi Indonesia agar bisa bersaing dengan negara negara lain diantaranya infrastruktur, hilirisasi industri, dan digitalisasi. Bila pondasi tersebut terbangun dengan baik maka Indonesia dapat bersaing dengan negara lain dan GDP Indonesia dapat meningkat.
“Hitung hitungan Bappenas, McKinsey hitung di 2045 kita berada di nomor 4 dunia. Akhirnya apa? kalau pertumbuhan ekonomi dan GDP kita baik, perkiraan kita 3x lipat yang sekarang dari 1,1-1,2 triliun USD menjadi di atas 3 triliun akhirnya APBN menggebung lebih besar,” kata Presiden.
Bila APBN Indonesia gemuk kata Presiden maka anggaran untuk gaji dan pensiunan juga bisa lebih besar. Jokowi bercanda bahwa hak tersebut baru bisa terwujud pada 2030 nanti.
Baca juga: Perbaikan Asabri Terus Berjalan, Erick Thohir Pastikan Masa Depan Pensiunan Terjaga
“Tapi nunggu tahun 2030. Sebentar saya sampaikan tadi guyonan,” tambahnya.
Presiden kemudian memaparkan gaji pensiunan setiap golongan. Diantaranya Tamtama berada di angka Rp2,6 juta betul? untuk Bintara berada di angka Rp3,5 juta, bener? dan untuk perwira pertama kapten Rp 4,1 juta, betul?” tanya Presiden.
Presiden paham bahwa angka tersebut masih kurang terutama apabila berada di Ibu Kota. Namun pemerintah terus berupaya memberikan tunjangan dengan memberikan THR, dan gaji ke-13.
“Saya tahu itu tetap masih kurang. Saya tidak janji, karena tadi saya sampaikan bahwa APBN kita berada di posisi tidak mudah,” katanya.
Meskipun demikian presiden akan memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mencoba mengkaji kenaikan tunjangan pensiunan seperti yang diharapkan para purnawirawan.
“Tapi pulang dari sini saya akan panggil menteri keuangan. Akan saya ajak hitung-hitungan, kalau nanti sudah final akan saya sampaikan kepada bapak ibu dan saudara-saudara sekalian,” katanya.
Sebelumnya dalam acara tersebut Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Letjen TNI (Purn) Doni Monardo berharap tunjangan pensiunan bagi purnawirawan TNI naik. Doni mengaku mendapatkan pesan dari para purnawirawan tamtama dan bintara yang berharap tunjangan pensiunan naik.
"Kami harus menyampaikan pesan sponsor dari para senior, termasuk dari para tamtama, bintara purnawirawan. Mudah-mudahan pemerintah den negara memiliki anggaran yang cukup. Mohon kiranya berkenan menambah tunjangan pensiun bagi para purnawirawan," kata Doni.