BREAKING NEWS Covid-19 Indonesia 12 Agustus 2022, Tambah 6.091 Kasus, Total 6.273.228 Kasus
Satgas Covid-19 mencatatkan jumlah kasus positif bertambah sebanyak 6.091 kasus, total 6.273.228 kasus pada Jumat (12/8/2022).
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Breaking News terjadi peningkatan Kasus Covid-19 di Indonesia pada Jumat (12/8/2022).
Satgas Covid-19 mencatatkan jumlah kasus positif bertambah sebanyak 6.091 kasus, pada Jumat ini.
Jumlah peningkatan ini lebih banyak dibandingkan dengan peningkatan hari sebelumnya, yakni 5.532 kasus.
Total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini menjadi 6.273.228 terhitung mulai 2 Maret 2020.
Angka kesembuhan dari Covid-19 juga mengalami peningkatan, yakni sebanyak 5.226 orang dinyatakan sembuh.
Dengan penambahan itu, maka total orang yang sembuh berjumlah 6.062.463 jiwa.
Baca juga: Kemkominfo Gandeng MUI Beri Literasi Masyarakat Soal Penanganan Covid-19
Satgas Covid-19 juga mencatatkan sebanyak 18 orang dinyatakan meninggal dunia.
Sehingga menambah daftar panjang total orang meninggal dunia akibat virus Covid-19 menjadi 157.189 orang.
Update informasi data sebaran kasus Covid-19 pada tiap provinsi dapat di akses di sini.
Baca juga: Istri Terpapar Covid-19 Saat Hamil Tua, Eza Gionino Akui Stres
Antibody Masyarakat Meningkat
Antibodi penduduk Indonesia meningkat pada Juli 2022 jika dibandingkan Desember 2021 lalu.
Saat ini, kadar antibodi yang dimiliki penduduk Indonesia sebesar 98,5 persen.
Hal itu disampaikan Epidemiolog dari Universitas Indonesia Iwan Ariawan, Kamis (11/8/2022).
Sebelumnya, pada survei yang dilakukan pada Desember 2021, tingkat antibodi penduduk Indonesia sebesar 87,8 persen.
"Median kadar antibodi meningkat dari 444 unit per mm, jadi 2.097 unit per mm," kata Iwan dikutip dari Tribunnews.com.
Sementara itu, ahli Epidemiologi FKM UI, Pandu Riono mengatakan peningkatan antibodi tak lain karena vaksinasi booster.
"Hasil survei itu mengindikasikan atau mendukung bahwa booster itu sangat penting," kata Pandu.
Untuk itu cakupan booster atau vaksinasi dosis ketiga harus ditingkatkan.
Pasalnya, belum semua masyarakat telah mendapatkan vaksin booster.
Baca juga: Covid - 19 Melandai, Bank JTrust Siapkan Rp 25 Miliar untuk Pembiayaan Alat Berat
"Jangan kita pikirkan dulu booster yang kedua, kita tuntaskan dulu booster pertama," tutur Pandu.
Kendati dmeikian, kata Pandu, bukan tidak mungkin vaksinasi booster kedua tidak lagi diperlukan.
"Kalau kita sudah bisa menuntaskan (booster pertama) barangkali kita tidak butuh booster kedua."'
"Kita belum tahu, tapi yang sudah jelas bahwa booster pertama itu adalah suatu keharusan kita lakukan."
"Kita tuntaskan, dalam arti karena dari data mengindikasikan kita berhasil mencapai level kadar antibodi yang cukup tinggi," tutur Pandu.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rina Ayu Panca Rini)