Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasto Beri Semangat Kader BMI DKI: Jadikan Pemikiran Bung Karno Inspirasi Kepemimpinan Kaum Muda

Hasto mengatakan, kisah perjuangan Bung Karno diharapkan bisa menjadi inspirasi generasi muda termasuk kader-kader Banteng Muda Indonesia.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Hasto Beri Semangat Kader BMI DKI: Jadikan Pemikiran Bung Karno Inspirasi Kepemimpinan Kaum Muda
Istimewa
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat pelantikan Banteng Muda Indonesia (BMI) Provinsi DKI Jakarta di Kantor DPD PDIP DKI Jakarta, Jumat (12/8/2022) malam. Hasto mengatakan, kisah perjuangan Soekarno atau Bung Karno diharapkan bisa menjadi inspirasi generasi muda termasuk kader-kader Banteng Muda Indonesia (BMI). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, kisah perjuangan Soekarno atau Bung Karno diharapkan bisa menjadi inspirasi generasi muda termasuk kader-kader Banteng Muda Indonesia (BMI).

Bung Karno, kata Hasto Kristiyanto, sejak muda telah hadir sebagai pemimpin pejuang, pemimpin visioner.

Hal itu disampaikannya saat pelantikan Banteng Muda Indonesia (BMI) Provinsi DKI Jakarta di Kantor DPD PDIP DKI Jakarta, Jumat (12/8/2022) malam.

"Visi kepemimpinan Bung Karno karena tradisi intelektual dengan membaca buku, dan berdialektika dalam alam pikir serta membumikan pemikirannya sesuai dengan kondisi rakyat Indonesia," ujar Hasto.

Baca juga: Kenalkan Sosok Bung Karno Lewat Konser Bersuka Ria, Ini Harapan BMI untuk Generasi Muda

"Bung Karno berjuang sejak usia sangat nuda. Bahkan pada usia 26 tahun sudah mendirikan PNI dan menyampaikan gagasan-gagasan yang sangat visioner yang melihat bagaimana peradaban dunia saat itu diwarnai pertarungan ideologi: nasionalisme, komunisme/marxisme, liberalisme/kapitalisme," sambungnya.

Dia pun mengajak menjadikan Bung Karno sebagai the way of visionary leader, maka bisa dengan membaca seluruh buku Bung Karno dari usia muda.

"Karena kepemimpinan Bung Karno dibangun dari tradisi intelektual yang luar biasa yang dilakukan dengan membaca buku. Soekarno tidak sekadar membaca, beliau memberikan kritik atas pemikiran para tokoh saat itu."

Berita Rekomendasi

"Bahkan dalam ruang yang sangat sempit ketika dipenjara di Banceuy melakukan dialog secara kritis dalam alam pikir, dan mampu menuliskan pledoi yang dikenal dengan judul Indonesia Menggugat," lanjut Hasto.

Menurut doktor ilmu pertahanan itu, tradisi intelektual memberi arah untuk menuju ke masa depan.

Jadi BMI harus punya imajinasi Indonesia 2045. Apa yang mempengaruhi bangsa Indonesia dan dunia nanti di masa depan. Bagaimana menjadi pemimpin di dunia.

Ini jadi diskursus penting, persis seperti Soekarno di masa mudanya.

"Tanpa membaca buku dan diskusi kritis, anda tak punya imajinasi kolektif tentang bangsa, tentang apa yang akan dicapai bangsa ini bagi masa depan. Soekarno mengingatkan untuk tidak takut bermimpi. Jadi anak muda harus berani bermimpi," ucap Hasto menyemangati.

Baca juga: Ketua BMI Sebut Puan Maharani Adopsi Kepemimpinan Nasionalis-Religius Bung Karno

Sementara, Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Ady Wijaya dan Ketua Umum Banteng Muda Indonesia (BMI) Mochamad Herviano Widyatama, Sekjen Patria P Gintings bersama jajaran pengurusnya mengikuti prosesi acara.

Dalam kesempatan itu, Anta Ginting dan Sekretaris Mohammad Raihan Ally dilantik menjadi Ketua dan Sekretaris BMI DKI Jakarta.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas