Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peristiwa 16 Agustus 1945: Penculikan Soekarno-Hatta oleh Para Pemuda

Berikut ini peristiwa yang terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945. Pada tanggal tersebut, para pemuda menculik Soekarno dan Hatta.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Peristiwa 16 Agustus 1945: Penculikan Soekarno-Hatta oleh Para Pemuda
Wikipedia.org
Peristiwa Rengasdengklok - Peristiwa yang terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945, para golongan muda menculik Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok untuk memaksa memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa yang terjadi pada 16 Agustus 1945, dapat disimak di dalam artikel berikut.

Pada 16 Agustus 1945, terdapat peristiwa yang merubah nasib bangsa Indonesia.

Peristiwa tersebut adalah penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok, yang dilakukan oleh para pemuda.

Dikutip dari laman SMA 13 Semarang, sebelum terjadi penculikan, para pemuda mendesak golongan tua untuk melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan.

Pada 15 Agustus 1945, para pemuda mendatangai rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No 56.

Dalam peristiwa tersebut, seorang pemuda, Wikana, mengancam Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Apa itu Peristiwa Rengasdengklok? Berikut Latar Belakang, Sejarah, dan Tokohnya

Jika tidak, kata Wikana, akan terjadi pertumpahan darah dan pembunuhan besar-besaran.

Berita Rekomendasi

Pada saat itu, perdebatan alot terjadi antara golongan muda dengan tua.

Akhirnya, Soekarno melakukan perundingan bersama Mohammad Hatta, Soebardjo, Iwa Kusumasomantri, Djojopranoto, dan Sudiro.

Tak lama kemudian, Mohammad Hatta menyampaikan bahwa golongan tua menolak usulan golongan muda.

Penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta

Suasana Rumah Sejarah Rengasdengklok atau rumah pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, Minggu (16/8/2020). Rumah milik Djiauw Kie Siong tersebut dahulunya menjadi tempat pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta oleh kelompok pemuda untuk tujuan mempercepat Proklamasi Kemerdekaan RI. Tribunnews/Irwan Rismawan
Suasana Rumah Sejarah Rengasdengklok atau rumah pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, Minggu (16/8/2020). Rumah milik Djiauw Kie Siong tersebut dahulunya menjadi tempat pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta oleh kelompok pemuda untuk tujuan mempercepat Proklamasi Kemerdekaan RI. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Akhirnya, golongan muda Indonesia kembali melakukan rapat di Asrama Baperpi (Kebun Binatang Cikini) hari itu juga.

Hasilnya, mereka sepakat untuk menjauhkan Soekarno dan Hatta agar tak mendapat pengaruh Jepang.

Mereka pun memutuskan untuk menyingkirkan Soekarno dan Hatta ke luar kota untuk menjauhkan mereka dari segala pengaruh Jepang.

Baca juga: 7 Fakta Rengasdengklok yang Jadi Tempat Disembunyikannya Soekarno-Hatta oleh Golongan Muda

Dikutip dari Bobo, Adam Malik pada 1970 mengenang kisah saat itu.

Saat itu, para pemuda sepakat bahwa kemerdekaan harus dinyatakan sendiri oleh rakyat.

Jangan menunggu kemerdekaan sebagai hadiah dari Jepang.

Saat itu, pasukan Peta telah siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang timbul setelah proklamasi dinyatakan.

Soekarno dan Hatta akhirnya dibawa pergi ke Rengasdengklok menggunakan kendaraan militer pada 16 Agustus 2020.

Golongan muda yang membawa Soekarno-Hatta kala itu terdiri dari Wikana, Aidit, Chaerul Saleh, dan lainnya.

Rengasdengklok terletak di sebuah kecamatan di Karawang, Jawa Barat.

Daerah itu dipilih karena dinilai lebih aman dibandingkan Jakarta yang mempunyai kemungkinan mudah bergolak.

Baca juga: Sejarah Singkat Kemerdekaan RI, Tunduknya Jepang pada Sekutu hingga Perumusan Teks Proklamasi

Wilayah ini merupakan daerah kekuasaan Peta.

Selain itu, di pertigaan Kedunggede yang menjadi jalur menuju Rengasdengklok terdapat pos penjagaan tentara Peta.

Sehingga, jika ada pergerakan tentara Jepang menuju Rengasdengklok dapat segera diketahui.

Rumah milik Djiauw Kie Siong, seorang petani keturunan Tionghoa dipilih untuk tempat persembunyian, karena rumahnya saat itu tertutup rimbunan pohon dan tak mencolok.

Pulang ke Jakarta

proklamasi kemerdekaan indonesia
proklamasi kemerdekaan indonesia ()

Hilangnya Soekarno dan Mohammad Hatta sempat membuat kepanikan di Jakarta.

Soebardjo yang pada sehari sebelumnya hadir dalam perdebatan antara golongan tua dan muda, berupaya mencari Soekarno.

Dikutip dari laman resmi SMA 13 Semarang, ia berkeliling ke beberapa lokasi termasuk markas Jepang, namun tidak ada.

Dia curiga para pemuda dibalik raibnya Soekarno dan Hatta.

Ia pun segera menghubungi Wikana.

Dari Wikana, Soebardjo mendapat info bahwa Soekarno dan Hatta disekap di Rangasdengklok.

Pagi itu juga, Soebardjo menuju ke Rengasdengklok.

Baca juga: Fakta Unik dan Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Sempat Ditemukan di Tempat Sampah

Setelah itu, perdebatan masih terjadi antara golongan tua dan muda.

Para pemuda bersikukuh tak akan melepaskan Soekarno dan Mohammad Hatta jika tidak ada jaminan kemerdekaan.

Dalam kesempatan tersebut, Soebardjo berjanji akan ada proklamasi kemerdekaan.

Setelah hampir seharian disekap, pada pukul 10 malam, Soekarno dan Hatta tiba di Jakarta.

Mereka segera menggelar rapat di rumah Laksamana Tadashi Maeda.

Akhirnya pada 17 Agustus 1945 setelah subuh, teks proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik, selesai dibuat.

Proklamasi yang awalnya akan dilangsungkan di Lapangan IKADA, akhirnya diganti di rumah Soekarno dengan alasan keamanan.

Tepat pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00, Soekarno membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

(Tribunnews.com/Whiesa) (Bobo/Iveta Rahmalia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas