Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Purwanto

TRIBUNNEWS.COM - Tokoh dan akademisi serta penulis buku Mohtar Mas'oed menjadi satu di antara penerima penghargaan ajang Penghargaan Achmad Bakrie.

Penghargaan diberikan kepada para tokoh yang dinilai berjasa di bidang pemikiran kesusastraan, sosial-budaya, sains, dan lain sebagainya.

Sempat tertunda pada tahun 2020 hingga tahun 2021 karena pandemi Covid-19, pada tahun 2022 ini Penghargaan Achmad Bakrie kembali diselenggarakan.

Ajang juga menjadi bagian peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Indonesia sekaligus HUT ke-80 Kelompok Usaha Bakrie.

Ada lima kategori penghargaan yang diberikan kepada sejumlah tokoh termasuk, Mohtar Masoed.

Satu di antara guru besar di UGM yang sudah pensiun sejak 2019 ini menerima penghargaan di kategori 'Pemikiran Sosial'

"Niat baik Freedom Institut dan Achmad Bakrie semoga diterima (sebagai) sodaqoh jariah, panitia beri penghargaan ke saya sebagai kategori Pemikiran Sosial. Agak malu berpikir serius, apalagi pensiun tiga tahun," kata dia dikutip, Selasa (16/8/2022).

Sebagai informasi, malam penganugerahan dilakukan pada Minggu 14 Agustus 2022.

Ketua Penyelenggara PAB XVIII 2022, Aninditha Anestya Bakrie, menyebutkan penghargaan ini merupakan ajang ke-18.

Baca juga: Kembali Digelar, Ini Daftar Lima Pemenang Penghargaan Achmad Bakrie XVIII 2022

"Bersama kita melihat untuk merayakan hari jadi kelompok usaha Bakrie ke 80,maka kita gelar penghargaan ke 18, dua dekade, mewakili Achmad Bakrie, apresiasi tokoh institusi penerima Achmad Bakrie award," katanya.

Ia menyapa seluruh tamu undangan termasuk Hary Tanoesoedibjo, Bos besar MNC dan Ketua Umum Partai Perindo.

"Selamat datang kepada Pak Hary Tanoesoedibjo yang sudah hadir di acara penghargaan Achmad Bakrie," jelasnya.

Baca juga: Serahkan Achmad Bakrie Award, Ketua DPR Puji Dedikasi Para Dokter dalam Penanganan Covid-19

“Kecintaan kakek saya, Achmad Bakrie, terhadap ilmu pengetahuan dan sastra yang menjadi dasar kami mengadakan PAB. Untuk ikut menghargai dan memberikan tempat serta apresiasi kepada orang-orang yang telah berkontribusi dan berjasa bagi Indonesia di bidang ilmu pengetahuan dan kesusastraan,” ujar Ditha yang merupakan putri kedua Aburizal Bakrie.

Penghargaan Achmad Bakrie tahun ini diberikan kepada:

Nirwan Dewanto (Sastra)

Untuk aneka karya yang secara sadar membebaskan diri dari batasan sejarah sastra nasional, dan yang mengolah khazanah Indonesia dengan cara yang peka pada perkembangan sastra dunia.

Mohtar Mas’oed (Pemikiran Sosial)

Untuk kepeloporan pendekatan analisis struktural non-Marxian atas kenyataan ekonomi-politik di Indonesia dan dunia internasional yang memperkaya khazanah pemikiran akademik tanah air.

Tim Peneliti Arkeologi Lukisan Gua Purba Indonesia (Sains): Adhi Agus, Pindi Setiawan, Basran Burhan, Budianto Hakim, Dan Rustan LP. Santari.

Untuk rentetan temuan aneka lukisan figuratif tertua di dunia, di gua purba Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan yang menggeser paradigma arkelogi Indonesia dan memperkaya pengetahuan tentang evolusi kognitif di Bumi.

Erlina Burhan dan Tonang Dwi Ardyanto (Kedokteran)

Untuk sumbangsih sinergis antara bidang klinis-epidemologis dan pulmonologis-kesehatan publik yang membantu Indonesia menghadapi pandemi global Covid-19 dengan hasil yang dipujikan oleh dunia internasional.

R. William Liddle (Ilmuwan Internasional Berjasa Untuk Indonesia)

Untuk pengabdian intelektual sepanjang enam dekade menelaah aneka perkembangan politik dan pelembagaan demokrasi, disertai kerja membangun generasi baru ilmuwan politik di Indonesia.

Kepsyen: Sejumlah tokoh di acara ajang Penghargaan Achmad Bakrie, Minggu (14/8/2022)