Peristiwa Penting setelah Kemerdekaan Indonesia, Penjajah Masih Ingin Menguasai
Indonesia masih harus terung berjuang setelah Kemerdekaan Indonesia, para penajajah masih ingin menguasai Indonesia
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Tiara Shelavie
Sekutu mengeluarkan ultimatum agar Kota Bandung bagian utara dikosongkan, diberi waktu paling lambat 29 November 1945.
Ultimatum itu dihiraukan oleh rakyat dan terjadilah bentrok senjata dengan tentara Sekutu, hasilnya Bandung Utara dikuasai Sekutu.
Tentara Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum supaya Tentara Republik Indonesia (TRI) mundur sejauh 11 km dari pusat kota Bandung Selatan, paling lambar 24 Maret 1946.
Siang 24 Maret 1946, TRI dan masyarakat mulai mengkosongkan Bandung Selatan, bersamaan itu para pejuang dan masyarakat membakari bangunan penting di sekitar jalan kereta api hingga Cimahi, sebagai upacara pengunduran diri dari Bandung.
Diiringi kobaran api sepanjang 12 km, membara bak lautan api dan langit merah menumbuhkan semangat juang untuk merebut kembali Kota Bandung.
Dalam peristiwa itu gugurlah Mohammad Toha, dan peristiwa tersebut dikenal dengan Bandung Lautan Api.
Peristiwa di Surabaya
Dilansir Gramedia.com, peristiwa penting lainnya terjadi di Hotel Yamato Surabaya.
Saat itu Belanda mengibarkan bendera negaranya yang berwarna merah putih biru pada 19 September 1945.
Hal itu memicu kemarahan para pemuda Indonesia, uniknya pemuda itu merobek bendera itu bagian biru sehingga tersisa warna merah putih.
Setelah itu, saat Gubernur Jawa Timur menolak ultimatum dari AFNEI pada 10 November 1945.
Penolakan itu menimbulkan kemarahan dai pasukan AFNEI dan menimbulkan peperangan antara masyarakat Surabaya dengan pasukan AFNEI.
Dari kejadian perang itu dibuatlah Tugu Pahlawan dan tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.
Peristiwa di Semarang