Mahfud MD Bicara Wacana Polri di Bawah Kemendagri
Mahfud MD menjelaskan soal itu terkait persoalan yang mengemuka saat ini soal kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Editor: Hasanudin Aco
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa mengatakan, pihaknya akan memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Rabu (24/8/2022).
Hal itu diputuskan dalam rapat pleno Komisi III DPR membahas agenda rapat kerja, pada hari ini.
Nantinya, agenda rapat dengan jenderal bintang empat itu membahas ihwal dugaan pembunuhan di rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Selain itu, meminta penjelasan dari Kapolri terkait isu yang beredar adanya Kerajaan Sambo di Mabes Polri.
“Kita akan panggil kapolri ya, itu saja. InsyaAllah hari Rabu depan,” kata Desmond di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/8/2022) dikutip dari Kompas.TV.
Politikus Partai Gerindra itu menyebut spekulasi ihwal penuntasan kasus Ferdy Sambo tersebut sangat liar di media sosial dan menjadi konsumsi masyarakat luas.
Namun, ia belum mengetahui kebenaran atas informasi yang beredar luas tersebut. Termasuk soal Kaisar Sambo.
“Benar atau tidaknya kan belum jelas. Masak yang belum jelas harus saya komentarin?” ujarnya.
Ia mengaku tak ingin gegabah dalam menyikapi benar atau tidaknya informasi yang begitu deras beredar belakangan ini.
“Kita hati-hati mensikapinya ya, kalau benar kita tuntut Kapolri menjelaskan, kalau enggak bener gimana?” kata dia.
Sebelumnya, Mahfud MD mengatakan ada Kerajaan Ferdy Sambo di dalam institusi Polri.
Kerajaan Ferdy Sambo ini, kata Mahfud MD, seperti Sub-Mabes dan sangat berkuasa di institusi Polri.
Sehingga saat kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat diselidiki banyak sekali hambatan-hambatannya.
"Yang jelas ada hambatan hambatan di dalam secara struktural ya karena ini tidak bisa dipungkiri, ini ada kelompok Sambo sendiri nih yang seperti menjadi kerajaan Polri sendiri di dalamnya, seperti Sub-Mabes yang berkuasa," ujar Mahfud dalam YouTube Akbar Faisal.
“Dan ini yang menghalang-halangi sebenarnya, kelompok ini yang jumlahnya 31 orang itu, yang sekarang udah ditahan," ujarnya.