Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Alasan CCTV di Rumah Ferdy Sambo Kemungkinan Sudah Diedit Menurut Ahli Digital Forensik

Rekaman CCTV dari sebuah garasi rumah merekam kegiatan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan para ajudan yang tersebar di media sosial.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in 4 Alasan CCTV di Rumah Ferdy Sambo Kemungkinan Sudah Diedit Menurut Ahli Digital Forensik
Tangkap layar akun Youtube CNN Indonesia
Dalam rekaman CCTV yang beredar, terlihat istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawati dua kali berganti pakaian. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Rekaman kamera pengintai atau CCTV (Closed Circuit Television)  yang berhasil didapatkan penyidik tim khusus (Timsus) Polri dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J mendapat perhatian dari sejumlah pihak.

Diantaranya dari Ahli Digital Forensik Abimanyu Wachjoewidajat.

Bagi Abimanyu ada dua kemungkinan dari keberhasilan kepolisian mendapatkan kembali digital video recorder (DVR) CCTV yang sebelumnya disebut menghilang dan rusak.

Kemungkinan pertama, perangkat yang rusak bukanlah hardisk atau perangkat penyimpanan sehingga data bisa dipulihkan kembali atau recovery.

Kemungkinan kedua yakni CCTV dan DVR memang sudah dihilangkan atau dirusak.

Baca juga: Belum Ditahan, Polri Antisipasi Istri Ferdy Sambo Melarikan Diri hingga Hilangkan Barang Bukti

Namun sebelum dilakukan pemusnahan, data sempat dicadangkan ke perangkat lain.

Kemungkinan kedua ini diketahui Abimanyu dari konferensi pers kepolisian yang menjelaskan sejumlah barang bukti yang disita kepolisian, yakni empat hardisk eksternal merek WD, tablet, DVR CCTV yang ada di Duren Tiga, laptop merek Dell.

Berita Rekomendasi

"Jadi ada kemungkinan memang sudah dirusak, tetapi sempat dikopi, sudah disalin ke komputer. Karena ada komponen tersebut, (barang bukti) saya yakin sebelumnya sudah di-backup," ujar Abimanyu  seperti dikutip Tribunnews.com, Senin (22/8/2022) dari Kompas.TV.

Rekaman CCTV Sudah Diedit

Abimanyu juga menilai, rekaman CCTV dari sebuah garasi rumah merekam kegiatan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan para ajudan yang tersebar di media sosial pastinya sudah tidak murni lagi alias sudah diedit.

Pertama, kendaraan berwarna hitam terkompresi.

Kedua, resolusi layar yang ditampilkan 1:1. Padahal, menurut Abimanyu, biasanya resolusi CCTV 4:3 atau 16:9.

"Sehingga demikian berarti ada area yang dipotong," ujar Abimanyu.

Ketiga, stempel waktu dalam layar berukuran kecil, biasanya timestamp atau stempel waktu di CCTV besar dan jelas terbaca.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas