Ancaman Pembunuhan ke Brigadir J Itu Datang dari Kuat Maruf: Kalau Naik ke Atas Yosua akan Dibunuh
Tak hanya itu, Kuat Maruf juga ikut bersama Ferdy Sambo merencakanan pembunuhan terhadap polisi asal Jambi tersebut.
Editor: Malvyandie Haryadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Brigadir J disebut pernah menerima ancaman pembunuhan dari 'skuad lama' sebelum tewas ditembak.
Belakangan diketahui, sosok 'skuad lama' yang dimaksud bukanlah sesama ajudan atau sopir dari kalangan anggota Polri.
Sosok itu adalah sopir dan ART istri Irjen Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf.
Adalah Komisioner Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) Choirul Anam yang mengungkap 'skuad' yang mengancam akan membunuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Anam menyebut 'skuad' yang dimaksud bukanlah skuad lama ajudan Irjen Ferdy Sambo, melainkan ART Sambo yang menjadi tersangka, yakni Kuat Ma'ruf.
Tak hanya itu, Kuat Maruf juga ikut bersama Ferdy Sambo merencakanan pembunuhan terhadap polisi asal Jambi tersebut.
Walau hanya sebagai asisten rumah tangga yang merangkap sopir, Kuat Maruf diikutsertakan Ferdy Sambo dalam menyusun rencana jahat.
H-1 tewas, Brigadir J memang disebut curhat kepada sang kekasih, Vera Simanjuntak mendapatkan ancaman.
Baca juga: Sosok yang Beri Ancaman Pembunuhan pada Brigadir J Sebelum Insiden Penembakan Ternyata Kuat Maruf
Sambil menangis, Brigadir J bahkan sempat meminta kekasihnya untuk mencari pria lain.
Vera mengira Brigadir J sakit hingga akhirnya muncul lah pengakuan tentang ancaman pembunuhan tersebut.
Brigadir J menyebut istilah 'skuat atau squad lama ' yang mengancamnya.
Sebutan 'skuat' yang dimaksud bukanlah 'squad lama' melainkan Kuat Maruf.
Hal itu diungkap HAM Choirul Anam setelah melakukan pemeriksaan terhadap Vera Simanjuntak.
Pengakuan dari Vera Simanjuntak menjadi pegangan Komnas HAM dalam penyidikan kasus kematian Brigadir J saat ini.