TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan orang dari berbagai daerah mendatangi kediaman pribadi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Rabu (24/8/2022) pagi.

Mereka mendatangi Pendopo Anies Baswedan yang terletak di sudut jalan kecil bilangan Lebak Bulus II Dalam, Jakarta Selatan.

Kedatangan para warga yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Yogyakarta ini rupanya untuk menyampaikan kesiapan mereka menyambut Anies Baswedan sebagai pemimpin nasional pasca selesainya kepemimpinannya di Jakarta pada Oktober nanti.

Kehadiran para warga tersebut disambut langsung oleh Anies Baswedan dengan rasa haru dan hormat yang tinggi.

Hal itu dikarenakan rombongan yang datang dari berbagai pelosok penjuru Pulau Jawa tiba sejak pukul 03.00 WIB, melalui ikhtiar sendiri.

Solihin, salah satu warga asal Jawa Barat mengatakan, tugas Anies setelah selesai memimpin Jakarta adalah memimpin Rakyat Indonesia.

"Saya dari Jabar, itu teman-teman ada yang dari Jateng, Jatim, Yogyakarta, sengaja janjian datang kesini untuk meminta langsung kepada Pak Anies untuk lanjut memimpin Indonesia setelah tugas sebagai Gubernur Jakarta tuntas," jelas Solihin.

Selanjutnya Solihin mengatakan, meminta Anies memimpin Indonesia salah satunya adalah karena majunya Jakarta.

Baca juga: Pengamat Sebut Peluang NasDem dan PDIP Berkoalisi Kecil, Kecuali Sepakat Usung Anies-Puan Maharani

Lalu, Azmi Majid perwakilan warga Jawa Tengah lebih jauh menambahkan keprihatinannya atas perkembangan situasi.

Seperti harga kebutuhan pokok yang terus naik, kasus pelanggaran hukum berat yang justru dilakukan penegak hukum, lowongan kerja yang kian susah, dan korupsi oleh para pejabat publik.

"Para petani makin berat bertahan melawan praktik mafia impor, semakin menegaskan perlu kehadiran pemimpin yang berpihak pada rakyat." katanya.

Di kegiatan itu, silaturahmi semakin hangat saat seorang peserta dari Madura, Thayyib Kartawi, serukan kepada semua elemen masyarakat, akan keikhlasan mendoakan Anies Baswedan bisa menjadi pemimpin, yang membawa perubahan bagi bangsa dan peradaban bangsa.

Sontak seruan disambut dengan tepuk tangan oleh para peserta.

Pernyataan itu ditimpali Uun Untamiharja, sebagai penggerak desa yang puluhan tahun mengabdikan hidupnya di berbagai pelosok negeri.