Komnas HAM Ungkap Irjen Ferdy Sambo Emosi Disinggung Peristiwa Magelang dan Saguling
Irjen Ferdy Sambo disebut emosi ketika disinggung mengenai peristiwa di Magelang dan di Jalan Saguling III.
Editor: Erik S
"Sebenarnya sejak awal indikasi ada isu yang dinyatakan Kapolri itu duluan Komnas HAM daripada Kapolri," terang Chorul Anam.
Ia juga mengungkapkan, bahwa tersangka Ferdy Sambo sempat diperiksaan oleh Komnas HAM. Anam menyebut, Ferdy Sambo terlihat sangat sedih dan menyesali perbuatannya.
Namun, saat disinggung soal peristiwa di Magelang, Jawa Tengah dan pembicaraan dengan sang istri Putri Chandrawathi di rumah Jalan Saguling III, Ferdy Sambo terlihat emosi.
Berdasarkan keterangan Kapolri, bahwa motif itu masih belum bisa dipastikan sebelum ada pemeriksaan lebih lanjut terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
"Ini tentunya akan kami pastikan besok setelah pemeriksaan terakhir. Jadi ini juga mungkin bisa mendapatkan gambaran secara lebih jelas," ujar Sigit.
Baca juga: Diperiksa Kurang Lebih 12 Jam, Pemeriksaan Terhadap Putri Candrawathi Ditunda hingga Rabu Besok
Sementara ini, kata Sigit, Irjen Ferdy Sambo mengaku marah dan emosi lantaran dipicu permasalahan kesusilaan terhadap istrinya, Putri Candrawathi yang terjadi di Magelang.
Menurut Kapolri, hal itulah yang mendasari Irjen Ferdy Sambo melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
"Jadi ini juga mungkin bisa mendapatkan gambaran lebih jelas bahwa saudara Ferdy Sambo terpicu amarah dan emosinya pada saat saudari PC melaporkan adanya peristiwa yang terkait dengan masalah kesusilaan yang terjadi di Magelang," ucap Kapolri.
Berikut hasil wawancara khusus Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Komisioner Komnas HAM RI M Choirul Anam;
Pada rapat dengan Komisi III DPR RI, Kapolri Didesak untuk mengungkapkan secara terang motif atau latar belakang pembunuhan Brigadir J.
Baca juga: Penyidik Polri Maraton Tuntaskan Berkas Perkara Istri Ferdy Sambo
Dijawab oleh Kapolri, bahwa kemungkinan ada dua, yaitu pelecehan seksual atau perselingkuhan. Menurut Cak Anam dan Komnas HAM, apakah penting untuk menyampaikan motif itu atau nanti?
Kayanya Pak Kapolri dengan Komnas HAM itu soal itu sama. Karena memang kata-katanya Josua ke Vera, 'jangan naik ke atas, kalau naik ke atas membuat Ibu sakit. Kalau buat Ibu sakit, diancam dibunuh' kurang lebih begitu.
Ini patokan kita pertama kali, lalu kita depet dari Kuat Ma'ruf Susi dari Adc lain soal kisah Magelang macem-macem. Sebenarnya sejak awal indikasi ada isu yang dinyatakan Kapolri itu duluan Komnas HAM daripada Kapolri.
Berapa kali Komnas HAM berintsraksi dengan Ibu Putri?
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.