Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Peringatan Hari Hiu Paus Internasional, Apa Tujuannya dan Cara Jaga Ekosistem Laut

Simak penjelasan mengenai peringatan hari hius paus internasional yang diperingati setiap tanggal 30 Agustus, Apa tujuan dan cara jaga ekosistem laut.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Mengenal Peringatan Hari Hiu Paus Internasional, Apa Tujuannya dan Cara Jaga Ekosistem Laut
SURJATUN WIDJAJA
Penyelam bersama hiu paus (whale shark) di Teluk Cendrawasih, Papua Barat - Simak penjelasan mengenai peringatan hari hius paus internasional yang diperingati setiap tanggal 30 Agustus. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut mengenal peringatan Hari Hiu Paus Internasional yang jatuh pada Selasa (30/8/2022).

Hari Hiu Paus Internasional diperingati setiap tanggal 30 Agustus.

Peringatan Hari Hiu Paus Internasional bertujuan untuk mengingatkan akan pentingnya pasu dan hiu sebagai penyeimbang ekosistem.

Dikutip dari laman telukcenderawasihnationalpark.com, hiu paus adalah hewan dilindungi berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 18/ Kepmen-KP/2013.

Hal ini berarti segala bentuk pemanfaatan yang bersifat ekstraktif terhadap hiu paus, termasuk pemanfaatan bagian-bagian tubuhnya, dilarang secara hukum.

Seiring diberlakukannnya kebijakan tersebut, pengelolaan ekosistem kawasan berbasis hiu paus mulai dikembangkan.

Baca juga: Bangkai Hiu Paus yang Ditemukan di Pesisir Selatan Dipotong Baru Dikuburkan

Beberapa tempat di Indonesia telah memanfaatkan kemunculan spesies ikan terbesar di dunia dengan nama ilmiah Rhincodon typus itu, sebagai aset untuk pengembangan ekowisata.

BERITA REKOMENDASI

Hal itu sejalan dengan tujuan mengapa perlunya kita merayakan peringatan tersebut.

Melansir dari laman saveourseas.com, hiu paus terdaftar sebagai hewan Endangered atau yang berarti hewan yang berisiko punah di alam liar.

Adanya peringatan Hari Hiu Paus Internasional berguna untuk menyoroti keajaiban dan peran mereka dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut agar kita sehat.

Serta ancaman yang mereka hadapi sehingga kita dapat bekerja sama untuk memastikanj kita tidak kehilangan hiu paus.

Dalam 75 tahun terakhir, populasi hiu paus telah menurun sekitar 63 persen.

Hal itu berarti ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan hiu paus dan situasinya.

Baca juga: Ilmuwan Duga Penyebab Punahnya Hiu Megalodon Adalah Hiu Jenis Lainya yang Lebih Kecil

Mengenal Hiu Paus

Menyelam bersama hiu paus di Shark Diving Indonesia.
Menyelam bersama hiu paus di Shark Diving Indonesia. (sharkdivingindonesia.com)

Hiu paus adalah anggota terbesar dari keluarga hiu dan ikan terbesar di dunia.

Berat mereka mencapai 20 ton dan dapat tumbuh hingga panjang 14 m atau sepanjang bus.

Mereka dapat dibilang raksasa paling lembut yang dapat kita temui.

Hal itu terlihat dari sikap mereka yang santai walaupun ukurannya yang besar.

Hiu paus hidup di perairan hangat di seluruh dunia.

Hewan rasaksa ini juga memilik 3000 gigi kecil dengan panjang sekitar 5 mm yang berfungsi sebagai penyarin makanan.

Mereka menghabiskan hari-harinya dengan mengangkat plankton, telur ikan, ikan kecil dan cumi-cumi.

Fungsinya sebagai filter feeder atau penyaring ribuan liter air melalui insang mereka untuk menangkap makanannya.

Tidak mengherankan bahwa hidup nya dengan porsi makan yang banyak, pertumbuhannya sejak lahir mencapai 55-64 cm hingga mencapai 14 m.

Berikut adalah bentuk ancaman yang dihadapai hiu paus di alam:

- Penangkapan ikan yang berlebihan

Hiu paus diburu untuk diambil sirip dan dagingnya.

Mereka ditangkap secara berlebihan di beberapa bagian dunia.

Raksasa-raksasa lembut ini juga mengalami efek sampingan yang tidak menguntungkan.

Sering kali menemukan diri mereka berada di tempat yang salah pada waktu yang salah saat memberi makan dan akhirnya tertangkap di jaring ikan.

- Hilangnya habitat

Seperti banyak spesies laut, kehidupan mereka ditentukan oleh lingkungan.

Mereka yang merupakan ekosistem yang seimbang secara hati-hati.

- Perubahan iklim

Perubahan iklim, spesies invasif, dan polusi semuanya berkontribusi pada degradasi habitat hiu paus.

- Reproduksi yang lambat

Hiu ini hanya mencapai kematangan seksual pada usia 25 tahun.

Efek negatif pada reproduksi dan habitatnya berdampak buruk pada populasi.

- Pariwisata yang tidak dikelola dengan benar

Operator tur yang membawa orang berenang dengan keindahan besar ini dapat menjadi kunci konservasi.

Hiu paus melalui pariwisata berkelanjutan jauh lebih berharga daripada mati.

Namun, mereka dapat berisiko tertabrak perahu dan terlalu banyak interaksi dapat mengganggu hiu paus.

Sering kali pengguna wisata mengusir mereka dari area penting di jalur migrasi.

Pastikan untuk memilih operator selam yang bertanggung jawab dan patuhi aturan.

Cara menjaga kelangsungan hidup hiu paus

Kita dapat berbuat lebih baik terhadap lautan.

Berbuat baik pada lautan kita dapat terus belajar dan membaca dari sumber tentang hal itu secara luas dapat ditemukan dari online dan di komunitas.

Kemudian bagikan semua pelajaran cara merawat lingkungan laut dengan keluarga dan teman kita.

Ambil langkah-langkah untuk mengurangi sampah plastik yang berdampak terhadap lautan kita.

Bahkan mungkin mencari dukungan organisasi lokal yang bekerja untuk membuat lautan kita lebih bersih.

Serta lebih aman, dan lebih sehat melalui penelitian, konservasi, dan pendidikan.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas