Ini Alasan PAN soal Nama Prabowo Subianto Tak Muncul dalam Rekomendasi Capres 2024
Setelah ini PAN akan menggelar Rapimnas untuk menyeleksi 9 nama rekomendasi tersebut dan setelahnya diusulkan ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB)
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) membuka suara soal nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tak masuk dalam rekomendasi calon presiden (capres) 2024.
Waketum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan nama Prabowo sempat muncul dalam hasil rapat kerja daerah (Rakerda) di 514 kabupaten/kota lalu dibawa ke rapat kerja wilayah (Rakerwil) di 34 Provinsi.
Tak hanya nama Menteri Pertahanan Republik Indonesia itu, Gubernur Maluku Utara Gani Kasuba juga ada.
"Dari belasan nama-nama yang diusulkan kader dari forum Rakerda di 514 kabupaten/ kota, lalu di bawa ke Rakerwil di 34 provinsi, ada nama Pak Prabowo. Bahkan nama gubernur, dan nama lain," kata Viva kepada Tribunnews.com, Senin (29/8/2022).
Namun, setelah dilakukan tabulasi oleh dewan pimpinan pusat (DPP) hanya sembilan nama yang diambil.
Baca juga: Adi Prayitno: PAN Masukan Nama Puan Dalam Daftar Bakal Capres untuk Jaga Hubungan Baik Dengan PDIP
"Tapi kemudian ditabulasi oleh DPP PAN dan diambil big nine, 9 nama yang kemudian diumumkan oleh Ketua Umum PAN Bang Zulkifli Hasan di Rakernas III PAN 2022," ujar Viva.
Viva menuturkan setelah ini PAN akan menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) untuk menyeleksi 9 nama rekomendasi tersebut dan setelahnya diusulkan ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Setelah ini akan diselenggarakan Rapimnas PAN untuk menseleksi 9 nama bakal calon. Lalu akan diusulkan di KIB," imbuhnya.
Sebelumnya, PAN menggelar Rakernas di The Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Sabtu (27/8/2022).
Hasilnya, ada 9 nama yang direkomendasikan PAN sebagai capres 2024 mendatangi.
Sembilan nama itu, yakni Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Kemudian, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.