Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Awan Gelap Subsidi BBM (2-Habis)

Ssialnya, sebesar 80 persen subsidi BBM ini justru dinikmati oleh orang kaya dengan mobil mewahnya, hanya 20 persen subsidi ini dimanfaatkan rakyat.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Awan Gelap Subsidi BBM (2-Habis)
Istimewa
Addin Jauharudin 

Menganut ajaran Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara, Ki Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani (Di depan memberi contoh yang baik, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan).

Indonesia memulainya dengan menggunaan mobil listrik sebagai kendaraan resmi G20. Upaya ini sekaligus merefleksikan komitmen Indonesia dalam memenuhi target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan usaha sendiri atau 41% dengan dukungan internasional di tahun 2030 dan net zero emissions di tahun 2060.

Di Forum Presidensi G20, Indonesia menegaskan untuk menargetkan proporsi energi baru
dan terbarukan (EBT) mencapai 23% pada 2025. Dalam kepemimpinan Presidensi G20, Indonesia harus bisa menjadi model dalam program transisi energi, baik dari segi percepatan maupun komposisinya.

Dari segi komposisinya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan, Indonesia memiliki hampir semua sumber daya EBT, sebut saja sinar matahari/pembangkit listrik tenaga surya (PLTS); angin/pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), pembangkit listrik tenaga air (PLTA) seperti dari ombak laut.

Aksi nyata mengalihkan transisi energi, yakni Indonesia mengoptimalkan momentum Presidensi G20 untuk mendorong sinergi antara negara berkembang dan maju. Tentu, dimulai dari Indonesia.

PT Pertamina (Persero) meneken empat kerja sama dengan swasta sebagailangkah serius mengembangkan proyek EBT di Bali beberapa waktu lalu. Salah satunya, denganJapan Oil Gas and Metals National Corporation (JOGMEC) yang sepakat menandatangani perjanjian studi bersama untuk proyek injeksi CO2 atau CCUS-EOR di Jatibarang.

Semoga upaya Indonesia menular, menjadi langkah serempak dunia untuk menghadapi krisis demi krisis. Toh, setidaknya, dunia telah teruji mampu melewati krisiskesehatan dan ekonomi sepanjang pandemi COVID-19 selama dua tahun ini.*

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas