Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PPP Pecah Buntut Suharso Monoarfa Diberhentikan Sebagai Ketua Umum Partai?

Arsul Sani memastikan tidak ada kerenggangan atau bahkan perpecahan di dalam kubu PPP usai Majelis Tinggi Partai memutuskan mengganti Suharso Monoarfa

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in PPP Pecah Buntut Suharso Monoarfa Diberhentikan Sebagai Ketua Umum Partai?
Kolase Tribunnews.com/ISTIMEWA
Muhammad Mardiono ditunjuk sebagai Plt Ketum PPPuntuk menggantikan Suharso Monoarfa yang diberhentikan. Mardiono adalah anggota Wantimpres dan hartanya Rp 1,27 triliun. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani memastikan tidak ada kerenggangan atau bahkan perpecahan di dalam kubu PPP usai Majelis Tinggi Partai memutuskan mengganti Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum Partai.

Arsul menegaskan, penggantian pucuk pimpinan PPP tersebut ditetapkan berdasarkan diskusi internal partai yang memang sudah lama dilakukan.

Bukan atas adanya perpecahan antara para pengurus partai.

"Jadi jangan dibayangkan PPP pecah. PPP terbelah. Insya Allah tidak. Karena ini adalah hasil diskusi panjang di internal partai," kata Arsul saat ditemui awak media, di Gedung Nusantara III, di Kompleks DPR/MPR, Senayan, Senin (5/9/2022).

Diskusi itu didasari karena, para kader dan pengurus PPP merasa kesatuan PPP di bawah kepemimpinan Suharso belum berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani saat ditemui awak media di Gedung Nusantara III, DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (5/9/2022).
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani saat ditemui awak media di Gedung Nusantara III, DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (5/9/2022). (Rizki Sandi Saputra)

Hal itu didasari kata dia, karena Suharso juga turut menjabat sebagai Menteri Bappenas. Sehingga tidak fokus merawat partai.

Oleh karenanya, muncul kesepekatan para kader agar pimpinan PPP tidak merangkap jabatan lain.

Baca juga: Suharso Diberhentikan dari Ketua Umum PPP, PAN Sebut KIB Fokus Konsolidasi Jelang Pilpres 2024

Berita Rekomendasi

"Kalau yang menjadi pimpinan PPP itu tidak merangkap di jajaran pemerintahan. Diskusi itu sudah lama dan Pak Suharso juga sudah mengetahui," ucapnya.

"Tadi malam itu komunikasi dari keinginan (kader, red) karena yang hadir dari 34 DPW PPP se Indonesia itu ada 30 (DPW)," tukasnya.

Sebelumya, Majelis Tinggi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah menetapkan menggantikan Suharso Monoarfa dengan mengangkat Muhammad Mardiono sebagai Ketua Umum DPP PPP.

Terkait dengan pergantian tersebut, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani membeberkan beberapa dasar pertimbangan penetapan itu.

Salah satu di antaranya yakni ingin memfokuskan tingkat keterpilihan PPP pada Pemilu 2024 mendatang. 

"Ya iya (terkait pemilu 2024, red) itu saja, yang lainya pemantik," ucap Arsul saat ditemui awak media di Gedung Nusantara III, Kompleks DPR/MPR, Senayan, Senin (5/9/2022).

Dirinya menyatakan, kedudukan Suharso Monoarfa yang juga merupakan Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu membuat partai hilang fokus.

Bahkan, dirinya mengambil beberapa hasil survei yang menunjukan kalau tingkat elektoral PPP menurun dengan membandingkan pencapaian Partai Persatuan Indonesia (Perindo).

"Apalagi ini sebagian, yang mau saya bilang adalah ketika kemudian katakanlah kok Perindo tiba-tiba di satu dua survei itu nyelip PPP, temen-temen itu kan ini gimana sih," ucap Arsul.

Oleh karenanya, pergantian posisi Ketua Umum ini sebagai upaya pemisahan fungsi bagi Suharso Monoarfa untuk agar partai bisa fokus.

Sebab dalam internal PPP memang kata dia menginginkan jika petinggi partai seyogyanya fokus untuk pembenahan partai, dan tidak bekerja pada pemerintahan sebagai Menteri termasuk anggota DPR.

"Bukan, tidak menyalahkan pak Suharso, kemudian jawabannya kita harus melakukan pemisahan fungsi, pokonya yang di partai itu fokus ngurus partai gitu loh," tukas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas