5 Insiden Aksi Demo Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Terbakar hingga Kapolres Lombok Timur Mimisan
Arus aksi massa yang berdemo tolak kenaikan harga BBM terjadi di berbagai daerah di Indonesia, diwarnai dengan beberapa insiden.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Berikut lima insiden yang terjadi saat aksi demo massa yang menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di berbagai daerah di Indonesia.
Seperti diberitakan sebelumnya Pemerintah Indonesia akhirnya mengumumkan kenaikan harga BBM mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax, per Sabtu 3 September 2022 lalu.
Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi tersebut digadang-gadang sebagai pilihan terakhir pemerintah.
Menteri ESDM Arifin Tasrif turut menjabarkan penyesuaian harga BBM terbaru, yakni:
-Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter
-Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter
-Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter
Baca juga: Demo Tolak Kenaikan BBM, Massa Gema Keadilan: Negara Lain Justru Turunkan Harga BBM
Keputusan tersebut pun sontak ditentang banyak lapisan masyarakat, mereka turun ke jalan menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap keputusan Pemerintah tersebut.
Lantas berikut 5 insiden yang terjadi saat aksi demo, dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber:
1. Mahasiswa di Malang terbakar
Aksi massa terjadi di DPRD Kota Malang Senin (5/9/2022).
Massa tampak membakar ban di tengah-tengah aksi, dengan bahan bakar bensin.
Namun bensin yang sedianya digunakan untuk membakar ban tumpah, dan mengenai seorang demonstran mahasiswa.
Akibatnya mahasiswa tersebut terbakar di area punggung.
Beruntung api segera dipadamkan, namun mahasiswa tetap tersebut mengalami luka bakar di leher dan segera mendapatkan perawatan oleh tim medis, dikutip dari Kompas TV.
Dalam aksi kali ini, gabungan mahasiswa dan KAMMI dan HMI menuntut presiden Joko Widodo untuk membatalkan kenaikan BBM. Kebijakan menaikkan BBM dirasa menambah beban hidup masyarakat yang baru saja bangkit dari pandemi Covid-19.
2. Kapolres Lombok Timur mimisan
Aksi massa tolak kenaikan BBM juga dilakukan ribuan mahasiswa di Lombok Timur.
Kapolres Lombok Timur, AKBP Hery Indra Cahyono tampak turun langsung memantau kondisi demo.
Sampai pada satu momen Kapolres terlihat mimisan saat berada di tengah massa aksi, dikutip dari TribunLombok.com, Selasa (6/9/2022).
Ditemui pasca mengawal aksi, Kapolres mengatakan memang dalam kondisi kurang sehat.
Kapolres juga menjelaskan, saat terjadinya aksi penolakan naiknya harga BBM, pihak kepolisian memberikan imbauan langsung kepada massa aksi supaya mereka dalam menyampaikan aspirasinya tetap mematuhi aturan.
Namun sejauh ini, AKBP Hery Indra Cahyono menilai beberapa aksi di Lombok Timur bisa berjalan dengan aman, dan tertib.
3. Mahasiswa di Mataram bentrok dengan warga
Aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berakhir bentrok, Senin (5/9/2022) malam.
Bentrokan terjadi antara warga dengan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) di depan kampusnya di Jl AP Pettarani.
Mhasiswa dan warga terlibat saling serang menggunakan batu, balok kayu, panah dan bom molotov.
Bentrokan ini dipicu mahasiswa yang memblokade jalan utama di Kota Makassar merupakan jalan Trans Sulsel.
Baca juga: Sepeda Listrik Seharga Rp 9 Jutaan Diburu Masyarakat Usai Harga BBM Naik
Aparat kepolisian berseragam lengkap melakukan pengamanan sekitar lokasi bentrokan, melansir Kompas.com.
Sedangkan aparat kepolisian yang berpakaian preman berpatroli mengunakan motor di sekitar kampus UNM.
4. Terluka karena sajam
Bentrokan terjadi antara warga dengan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) di depan kampusnya di Jl AP Pettarani.
Bahkan, ada yang nekat membawa parang, samurai hingga anak panah busur, dikutip dari Tribun-Timur.com.
Seorang warga tampak dibopong dari dekat pagar UNM.
Ia diduga terkena senjata tajam di bagian kaki.
5. Massa kejar-kejaran
Ratusan massa aksi yang tergabung dalam "Aliansi Rakyat NTB Menggugat" mengepung kantor DPRD NTB pada Selasa siang, (6/9/2022).
Mereka merangsek masuk ke dalam Gedung DPRD NTB.
Namun, atas alasan keamanan, pihak DPRD NTB tidak mengizinkan massa aksi untuk masuk, dikutip dari TribunLombok.com.
Alhasil, mahasiswa yang sudah sekitar 4 jam berada di Jalan Udayana depan kantor DPRD NTB melampiaskan amarahnya.
Gerbang sisi selatan kantor DPRD NTB dirusak massa.
Barikade aparat kepolisian berjaga di lokasi.
Hujan batu dari massa aksi dibalas semprotan air dari aparat kepolisian.
Massa aksi terlibat aksi kejar-kejaran dengan aparat kepolisian.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunLombok.com/Ahmad Wawan Sugandika/Lalu Helmi) (Kompas TV) (Kompas.com/Hendra Cipto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.