Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Hentikan Isu Ketidakharmonisan Panglima TNI dan KSAD, Waspada Dimanfaatkan Intel Asing

Ridlwan Habib mengingatkan isu ketidakharmonisan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman harus dimanfaatkan

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pengamat: Hentikan Isu Ketidakharmonisan Panglima TNI dan KSAD, Waspada Dimanfaatkan Intel Asing
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pengamat Militer dan Intelijen Ridlwan Habib mengingatkan agar isu ketidakharmonisan Panglima TNI dan KSAD dihentikan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumor ketidakharmonisan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrahman disorot dalam rapat di Komisi I DPR RI.

Menanggapi hal itu, Pengamat Militer dan Intelijen Ridlwan Habib mengatakan hubungan Panglima TNI dan KSAD saat ini justru saling melengkapi.

"Pak Andika dan Pak Dudung memang berbeda style kepemimpinannya, tapi justru saling mengisi," ujar Ridlwan Habib dalam keterangannya kepada Tribunnews.com Selasa (6/9/2022).

Direktur The Indonesia Intelligence Institute itu menjelaskan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa lebih fokus dalam pembenahan manajemen internal TNI.

Termasuk memastikan semua matra TNI dalam posisi profesional sesuai tugas pokoknya.

Baca juga: Panglima TNI dan KSAD Dituding Tak Harmonis, Politisi Golkar Dave Laksono Yakin Masih Solid

"Sedangkan Pak Dudung tampaknya lebih fokus menjalin hubungan eksternal dengan bertemu ulama, tokoh masyarakat, maupun tokoh sipil lainnya," ujar Ridlwan.

Perbedaan model kepemimpinan tersebut menurut Ridlwan Habib wajar dan justru baik karena bisa saling melengkapi.

Berita Rekomendasi

"Hubungan TNI AD dengan masyarakat terjaga baik, di sisi lain profesional TNI juga baik, " ujar alumni S2 Kajian Intelijen UI tersebut.

Ridlwan Habib berharap perdebatan soal ketidakharmonisan itu dihentikan karena justru bisa dimanfaatkan intelijen asing untuk mengganggu TNI.

"Waspada intel asing yang bisa memanfaatkan situasi karena rumor ini, marwah TNI harus dijaga sebagai garda terdepan penjaga kedaulatan negara, " katanya.

Baca juga: Komisi I DPR: Jika Surpres Masuk Oktober, Kemungkinan Panglima TNI Selanjutnya dari Angkatan Laut

Ridlwan menyarankan KSAD Jenderal Dudung Abdurrahman menghadap Panglima TNI dan menunjukkan kekompakan mereka di muka publik.

"Rakyat menunggu Jenderal Dudung berangkulan dengan Jenderal Andika secara mesra, agar isu-isu tidak jadi liar dan mengganggu mental anggota TNI di lapangan," katanya.

Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon mempertanyakan isu hubungan yang tak harmonis antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Andika Perkasa dan Dudung Abdurachman
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman (Dispenad/Tangkap layar video Kompas.com)

Politikus PDIP itu menjelaskan, isu itu muncul setelah adanya kabar kalau anak Jenderal Dudung gagal masuk Akademi Militer atau Akmil.

"Ingin penjelasan dari Jenderal Andika dan penjelasan dari Jenderal Dudung. Ada apa terjadi disharmoni begini? Sampai urusan anak KSAD gagal masuk Akmil pun menjadi isu. Emangnya kenapa kalau anak KSAD?" kata Effendi dalam rapat di Komisi I DPR RI, Jakarta, Senin (5/9/2022).

Baca juga: Ketua Komisi I DPR Minta Isu Disharmoni antara Panglima TNI dan KSAD Tak Diperpanjang

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas