Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Hadiri Rapat di DPR, Jenderal Dudung Mengaku Dapat Perintah Panglima TNI untuk Cek Batalyon 143

Jenderal Dudung membantah dirinya tak hadir ke DPR karena tidak harmonis dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Tak Hadiri Rapat di DPR, Jenderal Dudung Mengaku Dapat Perintah Panglima TNI untuk Cek Batalyon 143
YouTube Kompas TV
KSAD Dudung Abdurachman saat konferensi pers di Mabes TNI AD pada Rabu (7/9/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman tak hadir mendampingi Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi I DPR, Senin (5/9/2022).

Ketidakhadiran Dudung seperti menguatkan kabar adanya ketidakharmonisan dengan Andika.

Belakangan Jenderal Dudung buka suara soal isu ketidakharmonisan tersebut.

Jenderal Dudung membantah dirinya tak hadir ke DPR karena tidak harmonis dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa

Dudung mengaku tak menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I lantaran diminta Panglima TNI mengecek pasukan untuk bertugas.

Yakni perintah untuk mengecek kesiapan Batalyon 143 yang akan berangkat ke daerah operasi.

"Kemarin saya tidak hadir melaksanakan RDP itu salah satu perintah Panglima TNI untuk mengecek kesiapan Batalyon 143 yang akan berangkat ke daerah operasi," kata Dudung dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (7/9/2022).

Baca juga: Jenderal Dudung Abdurachman Bicara Makna Pangkat dan Jabatan pada 19 Pati yang Baru Naik Pangkat 

Berita Rekomendasi

Dudung menuturkan, sebagai pimpinan dari Angkatan Darat, Dudung mempunyai tugas untuk mengecek kesiapan dari Batalyon 143 tersebut.

Karena nantinya Batalyon 143 ini akan digunakan langsung oleh Panglima TNI.

Selain itu, Dudung menilai jika hal tersebut lebih penting, karena sebelumnya agenda tersebut sudah beberapa kali ditunda.

"Saya sebagai pimpinan Angkatan Darat, saya cek kesiapannya, sejauh mana. Karena nanti akan digunakan oleh Panglima TNI di Papua. Kita menyiapkan, membina, melatih, sejauh mana kesiapan itu."

"Nanti akan dipakai Panglima TNI disana, karena Panglima TNI sebagai pengguna. Karena beberapa kali ditunda-tunda, saya cek dulu kesiapannya, latihannya bagaimana, kesiapan materilnya bagaimana, itu kita siapkan. Itu lebih penting kalau menurut saya," terang Dudung.

Lebih lanjut, Dudung menepis isu terkait ketidakharmonisannya dengan Panglima TNI.

Baca juga: Respon Panglima TNI & KSAD Diisukan Tak Harmonis, Dudung Minta Beda Pendapat Jangan Dibesar-besarkan

Ia juga menyebut hubungannya dengan Panglima TNI baik-baik saja dan tidak ada perbedaan apapun.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas