Ferdy Sambo Memang Bertekad Membunuh Brigadir J, Begini Penjelasan Kapolri
Bharada E berupaya menguatkan skenario seperti yang diinginkan Ferdy Sambo yakni tembak menembak namun setelah jadi tersangka ia merubah keterangan
Editor: Eko Sutriyanto
![Ferdy Sambo Memang Bertekad Membunuh Brigadir J, Begini Penjelasan Kapolri](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bharada-e-setelah-menjalani-pemeriksaan-di-kantor-komnas-ham-s.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo blak-blakan mengungkap detik-detik penembakan yang dilakukan Bharada E terhadap Brigadir Yosua atau Brigadir J.
Sigit juga mengungkapkan bagaimana kronologi saat Bharada E dipanggil oleh Ferdy Sambo ketika berada di rumah pribadinya di Jalan Saguling.
Ferdy Sambo, terang Kapolri memang memiliki tekad untuk membunuh Brigadir J.
Tekad membunuh disampaikan Ferdy Sambo saat meminta Bharada E menghadap.
"Saat itu Richard dipanggil, apakah yang bersangkutan siap untuk membantu karena saat itu FS menyampaikan 'saya ingin bunuh Yosua," kata Listyo.
Setelah dijanjikan akan mendapatkan perlindungan oleh Ferdy Sambo, Bharada E pun mengiyakan perintah atasannya itu untuk terlibat.
Baca juga: Burhanuddin Ingin Posisinya Sebagai Kuasa Hukum Bharada E Dipulihkan, Ini Alasannya
Bharada E justru ditetapkan sebagai tersangka pertama dalam kasus ini.
Setelah beberapa hari kasus ini mencuat, Kapolri mengaku memanggil khusus Bharada E.
Saat pertemuan pertama, Bharada E berupaya menguatkan skenario seperti yang diinginkan Ferdy Sambo bahwa terjadi tembak menembak.
"(Bharada E) sempat saya panggil juga, saya tanyakan (kronologi tewasnya Brigadir J) dan dia pada saat itu mau menjelaskan memperkuat skenario FS (Ferdy Sambo)," katanya dalam program Satu Meja yang ditayangkan di YouTube Kompas TV, Rabu (8/9/2022).
Namun, setelah dirinya melakukan mutasi dan pencopotan terhadap perwira yang diduga terlibat dalam kasus ini, Bharada E baru merubah keterangannya.
Setelah ditetapkan menjadi tersangka, Listyo mengungkapkan bahwa Bharada E tidak mau dipecat sebagai aparat kepolisian.
"Kemudian disampaikan ke saya, 'saya tidak mau dipecat'," cerita Listyo.
Di hadapan Timsus, kata Kapolri, Richard Eliezer kemudian menjelaskan kronologi penembakan tersebut melalui sebuah tulisan.