Kata Setpres soal Hacker Bjorka yang Diduga Retas Dokumen Rahasia Milik Presiden Jokowi dan BIN
Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono memberikan tanggapan terkait dugaan peretasan dokumen milik Presiden Jokowi dan BIN oleh Hacker Bjorka.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Hacker Bjorka diduga telah meretas sejumlah surat rahasia milik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Badan Intelejen Negara (BIN), hingga dokumen sekretariat negara.
Menanggapi dugaan peretasan oleh Hacker Bjorka tersebut, Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono dengan tegas membantahnya.
Heru menyebut tidak ada data-data isi dokumen yang diretas oleh Hacker Bjorka.
"Tidak ada data-data isi dokumen tang ter-hack," kata Heru dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (11/9/2022).
Lebih lanjut Heru menyatakan bahwa nanti akan ada penjelasan dari lembaga terkait, BSSN mengenai dugaan peretasan tersebut.
"Nanti ada penjelasan dari lembaga terkait BSSN," imbuhnya.
Baca juga: Hacker Bjorka Klaim Bobol Dokumen Jokowi, BSSN Koordinasi dengan Bareskrim Tempuh Jalur Hukum
Diketahui sebelumnya, Hacker Bjorka mengklaim telah membocorkan lebih dari 679.180 ribu dokumen.
Data yang terkompresi berukuran 40 megabyte itu, diretas per September 2022.
Dalam situsbreached.to, Bjorka mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim milik Presiden Jokowi pada periode 2019- 2021.
"Berisi transaksi surat tahun 2019 - 2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," tulisnya di situs tersebut, dikutip Sabtu (10/9/2022).
Dalam sampel tersebut tampak beberapa judul surat seperti "Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup," "Permohonan Dukungan Sarana dan Prasana," dan "Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019.
Baca juga: FAKTA Hacker Bjorka, Klaim Retas Data BIN-Jokowi hingga Bongkar Dalang di Balik Pembunuhan Munir
BIN Pastikan Perbaharui Sistem Enkripsi
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto memastikan dokumen kepresidenan milik Presiden Joko Widodo masih aman dari upaya peretasan.
BIN, kata Wawan, terus berupaya melindungi data-data rahasia Presiden Jokowi secara maksimal dari serangan peretas atau hacker.