Suara Pemilu PPP di 2024 Diprediksi akan Turun Imbas Konflik Internal
Suara pemilu PPP di Pemilu 2024 diprediksi akan turun imbas sejumlah konflik internal partainya.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Perolehan suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diprediksi akan merosot pada Pemilu 2024 mendatang.
Bukan tanpa sebab, prediksi turunnya suara pemilu PPP imbas dari konfilk internal dari partai tersebut.
Di antaranya mengenai pelengseran mantan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.
"Konflik internal PPP sangat berdampak terhadap soliditas dan proses kerja-kerja politik dalam menaikkan elektoral," kata Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi, dikutip dari Kompas.com, Minggu (11/9/2022).
Menurut Ari, sejumlah konflik di tubuh PPP terjadi akibat kegagalan manajerial kepemimpinan di partai tersebut.
"Saya begitu khawatir perolehan suara PPP dari pemilu ke pemilu akan terus merosot karena partai ini lebih disibukkan dengan urusan rumah tangganya sendiri," katanya.
Baca juga: Istana Belum Terima Permintaan Resmi dari Plt Ketua Umum PPP Mardiono Untuk Bertemu Presiden Jokowi
Sebelumnya, konflik di internal tubuh partai PPP juga pernah terjadi.
Seperti diberitakan Tribunnews sebelumya pada 2014 mantan ketua umum Suryadharma Ali melakukan manuver politik.
Di mana secara terang-terangan mendukung Prabowo Subianto sebagai capres 2014.
Imbasnya, 27 DPW PPP mendesak agar Suryadharma Ali diberi sanksi yakni pemberhentian hingga pemecatan akibat manuver politiknya itu.
Pada tahun yang sama, tepatnya tepatnya pada 23 Mei 2014, KPK justru menetapkan Suryadharma Ali sebagai tersangka kasus korupsi dana haji.
Kemudian tahun 2017-2018 lalu, terjadi dualisme kepemimpinan antara Romahurmuziy dan Djan Faridz.
Pada 2019, PPP diisukan soal kasus korupsi yang menjerat ketua umumnya, Romahurmuziy.
Suharso Monoarfa Lengser Diganti Watimpres Muhammad Mardiano