Tarif BBM Naik Berdampak Hingga Kalangan PetanI
Ruli menambahkan, naiknya taif BBM tentu akan terus berdampak juga hingga ke biaya transportasi, distribusi, hingga hasil produksi
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Eko Sutriyanto
![Tarif BBM Naik Berdampak Hingga Kalangan PetanI](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-petani-asdfafasdfaf.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Naiknya tarif Bahan Bakar Minyak (BBM) juga berdampak hingga kalangan petani.
Apalagi terkait biaya produksi.
Hal ini disampaikan oleh Sekretariat Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Agus Ruli dalam konferensi pers yang dilakukan secara daring oleh Partai Buruh, Minggu (11/9/2022).
“Situasi kenaikan BBM semakin memperparah situasi kondisi agraria dan petani. Tentu secara langsung akan dirasakan biaya produksi dan biaya pertanian akan meningkat,” jelas Ruli.
“Sementara perlindungan-perlindungan terhadap petani dari mulai lahan, infrastruktur pertanian, sampai ke persoalan harga belum ada perlindungan,” tambahnya.
Ruli menambahkan, naiknya taif BBM tentu akan terus berdampak juga hingga ke biaya transportasi, distribusi, hingga hasil produksi.
Baca juga: DPR Apresiasi Kementan Terkait Program Pemberdayaan Petani
“Pasti akan naik. Termasuk juga biaya produksi dari penggunaan traktor, bahan bakar, pupuk termasuk benih dan juga tenaga kerja,” ucapnya.
Lebih lanjut, Ruli menjelaskan Nilai Tukar Petani (NTP), khususnya petani tanama pangan saat ini masih di bawah angka impas. Angka tersebut terlihat sejak dua hingga tiga bulan lalu sebelum adanya kenaikan tarif BBM.
Dengan begitu, penghasilan yang dihasilkan oleh para petani tidak bisa menutupi biaya kebutuhan hidupnya. Hal initentu akan terus berimbas ke depannya mengingat tarif BBM telah naik.
“Kita lihat satu dua bulan ke depan setelah pemerintah memutuskan kenaikan BBM, nilai tukar petani di mana biaya produksi dari usaha pertanian yang mereka hasilkan itu bisa menutupi kebutuhan hidupnya pasti akan minus,” jelasnya.
“Belum naik saja harga BBM petani sudah di bawah 100 di angka impas,” Ruli menambahkan.