Ribuan Pedemo Tolak Kenaikan Harga BBM Masih Bertahan di Patung Kuda, Polda Metro: Kita Imbau Bubar
Massa aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat masih bertahan hingga malam ini.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat masih bertahan hingga malam ini.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menyebut jumlah massa yang masih bertahan hingga kini masih 2.000 orang.
"Saat ini masih bertahan 2.000 mahasiswa yang belum pulang. Kita imbau untuk pulang membubarkan diri," kata Zulpan kepada wartawan, Selasa (13/9/2022).
Meski begitu, Zulpan mengklaim kondisi di lokasi saat ini masih terbilang kondusif.
Zulpan menjelaskan pihaknya terus memberikan imbauan secara persuasif agar massa aksi dapat membubarkan diri sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Baca juga: Sempat Memanas, Mahasiswa Pedemo Tolak Kenaikan Harga BBM Masih Bertahan di Patung Kuda
"Saat ini situasi kondusif, mahasiswa duduk-duduk saja. Situasinya yang 2.000 ini belum membubarkan diri. Kami masih imbau kepada mereka secara persuasif dan humanis," jelasnya.
Nantinya, Zulpan menyebut pihaknya akan memfasilitasi massa aksi jika tidak punya kendaraan untuk pulang.
"Langkah Polda Metro Jaya kita ambil langkah persuasif, humanis dengan imbau untuk pulang ke kampus masing-masing. Kalau tidak ada bus kita akan siapkan kendaraan untuk mengantarkan pulang," katanya.
Berdasarkan pantauan Tribunnews, hingga pukul 18.15 WIB barisan massa masih berdiri tegap sambil menyuarakan ponolakan kenaikan harga BBM diselingi lantunan lagu-lagu nasional.
Baca juga: Mahasiswa Bakar Ban di Depan Barikade Polisi saat Demo Tolak BBM di Patung Kuda
Aksi massa ini sempat memanas, beberapa peserta aksi sempat hendak menerobos barikade aparat kepolisiam.
Bahkan tampak terlihat beberapa botol pilox dan botol plastik berisi air dilemparkan ke arah kepolisian.
Pagar kawat pembatas pun sempat coba dirusak massa.
Demo penolakan kenaikan harga BBM, Senin (13/9/2022) terdiri dari elemen buruh dan mahasiswa.
Massa tersebar di beberapa titik di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Seiring berjalannya waktu, massa perlahan mulai membubarkan diri kecuali gabungan mahasiswa yang justru tampak makin memanas.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih menjaga ketat keamanan dengan menambah personel dan memperkuat penjagaan.
Akibat massa yang masih bertahan, jalan Medan Merdeka Barat hingga saat ini masih ditutup.
Tuntutan Mahasiswa
Koordinator aksi sekaligus Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo mengatakan pihaknya menolak kenaikan harga BBM. Selain itu, mereka menuntut pemerintah memanfaatkan APBN untuk meredam dampak krisis global.
"Menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM karena berdampak secara signifikan terhadap berbagi sektor kehidupan. Kedua, menuntut pemerintahan mengandalkan APBN untuk meredam dampak krisis energi global yang berdampak bagi masyarakat," kata Bayu di lokasi, Selasa (13/9/2022).
Mereka juga menuntut pemerintah menyelesaikan masalah penyaluran BBM bersubsidi yang kerap membuat subsidi tidak tepat sasaran. Mereka juga menuntut pemerintah menjaga stabilitas harga komoditas daripada memberi BLT yang dinilai cuma untuk meredam protes.
Baca juga: Demo Tolak Harga BBM Naik, Buruh Ancam Golput di Pemilu 2024
"Itu bukan solusi yang struktural dan hanya solusi sesaat. Padahal kenaikan BBM ini tentu akan menjadi kenaikan yang lama sedangkan BLT yang disalurkan itu hanya meredam protes rakyat sesaat karena kenaikan BBM," kata dia.
Dia juga menyoroti pemerintah terus melanjutkan proyek yang menyedot banyak APBN tapi mengurangi anggaran untuk subsidi BBM.
"Katanya kan subsidi BBM itu membebani APBN, padahal ada beban beban dari pemerintah lain yang lebih membebani APBN, seperti proyek IKN, dan proyek tersebut minim urgensi terhadap masyarakat umum," ujarnya.