Rizal Ramli Sotori BLT BBM: Sebetulnya Alat Pencitraan untuk Menaikkan Popularitas
Rizal Ramli menyoroti soal bantuan langsung tunai (BLT) pemerintah pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Begawan ekonomi yang juga eks Menteri Koordinator bidang Perekonomian Rizal Ramli menyoroti soal bantuan langsung tunai (BLT) pemerintah pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Rizal Ramli menyebut BLT subsidi BBM jauh dari harapan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Pasalnya, ia menilai langkah pemerintah itu hanya bagian dari kepentingan pencitraan.
Terlebih, menurutnya, angka BLT BBM sebesar Rp 600 ribu untuk empat bulan, tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Iya, lah (pencitraan,red), karena apa? Sebab, cuma dapatnya Rp 600 ribu dalam empat bulan, satu bulan, kan dapat Rp 150 ribu," kata Rizal Ramli usai menghadiri diskusi yang diselenggarakan FEB UI, Depok, Rabu (14/9/2022).
Baca juga: PMII Jakarta Timur Soroti Sikap Pemprov dan DPRD DKI dalam Merespons Kenaikan Harga BBM
Eks menteri Jokowi ini juga mengatakan, bahwa BLT BBM belum tentu digunakan secara maksimal oleh rakyat.
Pasalnya, BLT Subsidi BBM itu ditaksir tak cukup untuk memenuhi kebutuhan di bidang transportasi dalam beraktifitas sehari-hari.
"Bagaimana dengan Rp 5 ribu per hari bisa mengentaskan kemiskinan? Buat uang transpor saja tidak cukup, kan," ujarnya.
Baca juga: Terbaru! Gagal Cek Penerima BLT UMKM 2022 Via Login eform,bri,co.id? Ada Cara Lain Dapat Rp 2,4 juta
Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengatakan, dirinya menduga bahwa BLT yang dibagikan pemerintah hanya 15 persen dari dana yang diambil melalui naiknya harga BBM bersubsidi.
Ia pun menilai, bahwa program BLT BBM subsidi ini hanya menguntungkan Presiden Jokowi serta para pejabat di sekitarnya.
Karena, Rizal Ramli menduga hal ini justru untuk menaikan popularitas jelang Pemilu mendatang.
"Buat Pak Jokowi, bagi pejabat, senang bagi-bagi BLT karena kelihatan murah hati, bagiin sama rakyat, rakyat kita ini istilahnya berebut lah soal BLT. Jadi ini sebetulnya alat untuk Pak Jokowi dan pejabat-pejabat untuk menaikkan popularitasnya alat kampanye. itu saja," jelas Rizal Ramli.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.