Selain Panggil Effendi Simbolon, MKD DPR Juga Undang KSAD Jenderal Dudung Abdurachman
(MKD) DPR RI bakal memanggil Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon, usai menerima laporan dari organisasi masyarakat.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI bakal memanggil Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon, usai menerima laporan dari organisasi masyarakat.
Hal itu usai pernyataan Effendi yang menyebut TNI seperti gerombolan menuai kecaman tak hanya dari prajurit TNI, tapi juga dari publik.
Anggota MKD DPR, Maman Immanulhaq, mengatakan Effendi akan hadir di MKD pukul 14.00 WIB.
"Jam 2 siang ini insyaallah kita akan panggil saudara Effendi Simbolon dan (bahas) seluruh pernyataan dan permintaan maaf tak hanya ke TNI, ormas-ormas pun merasa tersinggung itu akan disampaikan beliau," kata Maman di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (15/9/2022).
Tak hanya itu, Maman mengatakan bahwa pihaknya berusaha untuk mendatangkan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman ke MKD.
"Ini penting karena kami terinspirasi nih bahwa mereka sengaja datang ke MKD agar persoalan ini tidak panjang dan tetap menjadikan DPR RI sebagai semacam contoh dalam menyampaikan suara, walaupun punya hak imunitas tapi jangan kebablasan," kata dia.
Meski begitu, Maman belum bisa memastikan apakah Dudung akan memenuhi undangan tersebut.
"Kalau Pak Dudung saya belum tahu, yang pasti yang masuk di agenda kami hari ini adalah Pak Effendi Simbolon," pungkas Legislator PKB itu.
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP Effendi Simbolon meminta maaf atas pernyataannya yang terkait polemik disharmoni antara Panglima Jenderal TNI Andika Perkasa dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman. Effendi juga meminta maaf atas pernyataannya yang menyebutkan TNI seperti gerombolan.
Pernyataan maafnya itu disampaikan Effendi didampingi Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto dalam konferensi pers yang digelar di Ruang Fraksi PDIP, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2022).
Baca juga: Pengamat: Mengapa Panglima TNI Tidak Marah Saat Effendi Simbolon Sebut TNI Seperti Gerombolan ?
“Saya mohon maaf, saya tujukan ini pada seluruh prajurit baik yang bertugas maupun yang sudah purna dan juga para pihak yang mungkin tidak nyaman dengan perkataan saya dan juga pada Panglima TNI saya mohon maaf juga kepada Kepala Staf Angkatan Darat saya mohon maaf dan juga Kepala Staf Angkatan Laut, Kepala Staf Angkatan Udara yang juga mungkin merasa hal yang kurang nyaman,” kata Effendi Simbolon.
Ia mengakui kesalahan akibat perkataannya yang menyebut bahwa anggota TNI seperti gerombolan. Ia pun meminta maaf jika pernyataannya membuat semua anggota TNI tersinggung.
“Kemudian tidak elok dan juga beberapa pihak tidak nyaman, mungkin merasa tersinggung, atau tersakiti dari kata-kata yang keluar dari saya yang seputar soal gerombolan dan ormas,” ucap Effendi.
“Sejujurnya saya tidak pernah mestigmakan TNI seperti gerombolan, tapi lebih kepada kalau tidak ada kepatuhan, kalau tidak ada kemudian harmoni dan seterusnya itu seperti gerombolan, seperti ormas,” lanjut dia.