VIDEO EKSKLUSIF Surya Paloh: Saya Pikir akan Hancur Negeri Ini Akibat Perilaku Buzzer
Surya Paloh menilai perilaku buzzer dengan cara memprovokasi dan menghina orang bisa bisa mengganggu pembangunan karakter bangsa
Editor: Srihandriatmo Malau
Saya pikir semestinya demikian. Memang ketika kita menjudgement seseorang kemudian seluruhnya adalah pandangan perspektif negatif, pertanyaan berikutnya siapa kita, diri kita. Ketika orang juga memiliki judgement yang sama terhadap diri kita.
Saya selalu mengajarkan past is a past. Tantangan kita sekarang untuk ke depan. Orientasi kita membangun proyeksi ke depan bangsa ini. Pikiran-pikiran yang mengajak optimisme membangun harapan bukan skeptisme. Nah, bagaimana kita bisa membangun rasa optimis jika yang ada hanya propaganda negatif dan insinuatif.
Bangsa ini sudah lelah dengan hal-hal seperti itu, semua telah mudah menyalahkan orang lain serta mudah menghakimi orang lain. Ini suatu kondisi yang tidak sehat.
Orang Manado bilang Torang Samua Basudara, semangat persatuan, dan semangat bangsa ini, betapa besar anugerah yang harusnya kita syukuri terhadap bangsa ini tetapi kita menyadarinya.
Kita telah ter-provoke dan memprovokasi diri kita sendiri. Percayalah alam akan marah pada kita. Kita hanya membangun suatu mentalitas yang menyedihkan, lebih miskin, lebih kering ketika kita hidup sebagai bangsa yang terjajah. Lantas untuk apa kemerdekaan ini.
Untuk apa perjuangan dari pada para pejuang bangsa kita, untuk apa pengorbanan mereka semuanya. Untuk apa komitmen kebangsaan kita yang pancalias ini. Ini harus kita syukuri benar.
Kita memerlukan konsistensi yang harus dimulai dari para elite bangsa. Dan konsistensi itu harus diwujudkan ke dalam sikap keteladanan, perilaku yang konsisten, ucapan serta perbuatan.
Ini yang kita butuhan, kalau kita hanya bisa memperalat buzzer saja, yang kita bayar untuk menghina dan memprovoke orang sehingga nation character building kita ini diatur dan diwarnai oleh perilaku para buzzer dengan kemajuan teknologi yang kita miliki saya pikir akan hancur negeri ini.
Mereka hanya membenarkan dirinya. Kapan dia pernah katakan dirinya salah, memang kerja dia untuk menyalahkan orang.
Itulah makanan santapan kita, yang kita lihat sekarang dalam keseharian. Saya pikir ini yang harus kita akhiri. Ini akan bikin negeri kita hadapi dengan suatu pesimisme.(*)