Moeldoko: Siapapun yang Mengganggu Kedaulatan Data Harus Ditindak Tegas
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan perhatian serius terhadap kasus kebocoran data yang dilakukan peretas dengan identitas Bjorka.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan perhatian serius terhadap kasus kebocoran data yang dilakukan peretas dengan identitas Bjorka.
Ia mengatakan siapapun yang menggangu kedaulatan data di Indonesia harus ditindak tegas.
“Siapapun yang menggangu kedaulatan data Indonesia harus ditindak tegas, jangan dikasih ampun. Kedaulatan data di ruang siber adalah perpanjangan tangan dari kedaulatan negara. Kita tidak boleh abai mengatasi ini. Kalau kita abai, kita dianggap lemah,” kata Moeldoko, di gedung Bina Graha Jakarta, Jumat (16/9/2022).
Menurut Moeldoko, kasus kebocoran data yang terjadi saat ini menjadi momentum bagi pemerintah untuk membenahi keamanan siber Indonesia, dengan memaksimalkan teknologi anak negeri dan pelibatan para talenta yang menguasai bidang tersebut.
Panglima TNI 2013-2015 ini menilai, kejadian pembocoran data yang dilakukan peretas dengan identitas Bjorka, menjadi sinyal nyata untuk pemerintah berbenah diri dan mengatur ulang prioritas keamanan dan perlindungan privasi.
Baca juga: Pemuda Madiun Bantu Hacker Bjorka Karena Ingin Terkenal dan Dapat Uang, Ditangkap Saat Jualan Es
“Kita punya teknologinya, kita juga punya talenta-talenta yang ahli di bidang keamanan siber. Mari kita gerakkan sumber daya itu untuk membangun pondasi demi mewujudkan kedaulatan keamanan siber nasional,” kata Moeldoko.
“Dengan teknologi anak bangsa, data tidak hanya aman tapi juga bisa kita kontrol,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bertemu Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Edi Witjara, dan Phidi Soepangkat CEO PT Dekstop IP Teknologi Indonesia, yakni sebuah perusahaan penyedia perangkat lunak untuk penyimpanan data.
Baca juga: Pemuda Madiun Tersangka Kasus Hacker Bjorka Tidak Diketahui Dimana, Ini Penjelasan Orangtua
Pertemuan tersebut membahas tentang kondisi keamanan siber nasional, dan upaya pengembangan cloud System lokal buatan anak negeri bersertifikasi BSSN.
Sementara itu, Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Edi Witjara mengatakan, pihaknya telah melakukan inovasi dan mengembangkan sebuah cloud system lokal yang diberi nama INTI cloud system.
INTI cloud system, terang dia, merupakan platform layanan cloud dan blokchain inovasi dalam negeri yang sudah dilengkapi dengan keamanan siber, hasil kerjasama pengembangan dengan BSSN.
“Harapannya bisa menjadi kebanggaan keamanan siber nasional,” ujar Edi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.