Saat SBY Turun Gunung Lagi
Hasto pun menyindir pernyataan "turun gunung" ini, dengan menyebut bahwa SBY tak pernah lagi naik gunung.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY turun gunung lagi.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mengatakan ada tanda-tanda pemilihan umum (pemilu) 2024 tidak jujur dan adil.
SBY mengatakan dirinya terpaksa turun gunung menghadapai Pemilu 2024 dikarenakan adanya tanda-tanda pemilu tidak jujur.
"Para kader mengapa saya harus turun gunung menghadapai Pemilu 2024 mendatang. Saya mendengar mengetahui bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY dalam sebuah video yang beredar seperti dikutip Tribunnews.com, Jumat (16/9/2022).
Baca juga: SBY Khawatir Pemilu 2024 Tidak Adil, PDIP Ungkit Kecurangan Pemilu 2009 dan Anas Urbaningrum
Menurut SBY, ada yang menginginkan pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
"Konon, akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," ujarnya.
SBY menuturkan dirinya mendapat informasi bahwa Partai Demokrat sebagai oposisi tidak bisa mengajukan capres dan cawapresnya.
Pilkada 2017 SBY Juga Turun Gunung
Tahun 2017 saat SBY masih menjabat Ketua Umum Demokrat mengaku juga turun gunung saat Pilkada DKI Jakarta.
Saat itu putranya Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mencalonkan gubernur DKI Jakarta.
"Saya ini sebetulnya seorang veteran. Saya dulu berdiri di panggung kampanye pada pemilihan presiden tahun 2004 dan 2009. Mestinya saya sudah pensiun. Tetapi mengapa kali ini saya turun gelanggang, karena saya melihat situasi yang memprihatinkan. Situasi Jakarta dan situasi Tanah Air kita," kata SBY pada apel siaga Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (4/2/2017) seperti dikutip dari Kompas.com.
Menurut SBY, Jakarta sebagai miniatur Indonesia harus segera dibenahi.
Selain itu, SBY juga memandang perlunya pemimpin baru yang punya hati terhadap warganya sendiri.
Sayangnya pada Pilkada DKI Jakarta 2017 itu, AHY yang berpasangan dengan Sylviana Murni kalah dari Anies-Sandi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.