Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istana Jawab Sindiran AHY soal BLT, Faldo Maldini: Ini Negara Demokrasi, Setiap Warga Berhak Menilai

Pihak Istana menjawab sindiran Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait bantuan langsung tunai (BLT), Sabtu (17/9/2022).

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Istana Jawab Sindiran AHY soal BLT, Faldo Maldini: Ini Negara Demokrasi, Setiap Warga Berhak Menilai
Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV
Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg), Faldo Maldini jawab sindiran Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait bantuan langsung tunai (BLT), Sabtu (17/9/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Pihak Istana merespons sindiran Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait bantuan langsung tunai (BLT) di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebagaimana diketahui, sebelumnya AHY sempat membandingkan berbagai proyek di era Presiden Joko Widodo hanya "tinggal gunting pita" karena sudah dimulai di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dalam Rapimnas Demokrat 2022, AHY juga menyinggung program BLT pada era SBY yang banyak ditentang, namun kini diterapkan setelah BBM naik.

Menjawab sindiran tersebut, Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg), Faldo Maldini, menyebut siapa saja boleh memberikan penilaian.

"Jawaban atas sindiran bapak AHY ya silakan berpandangan seperti apa, ini negara demokrasi setiap warga berhak untuk memberikan penilaian," Kata Faldo, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (18/9/2022).

Faldo mengungkapkan, kepemimpinan di Indonesia memang perlu keberlanjutan, apalagi untuk kemajuan bersama.

Baca juga: Disebut AHY Cuma Tinggal Gunting Pita Proyek SBY, Seperti Apa Capaian Infrastruktur di Era Jokowi?

"Keberhasilan pemerintahan presiden Jokowi bukan hanya karena kehebatan beliau namun juga dukungan dan kontribusi dari rakyat."

Berita Rekomendasi

"Kepemimpinan di Indonesia harus memiliki keberlanjutan ada yang dulu baru jalan baru diteruskan, ada yang dulu tidak jalan sekarang dibuat berjalan memang bernegara begitu bukan," jelas Faldo.

"Tentunya kita semakin matang dalam berdemokrasi dan bernegara semua yang dikerjakan untuk kesejahteraan rakyat bukan untuk tunjukkan siapa yang paling hebat, kecuali yang dicari hanya tepuk tangan, ya silahkan saja," imbuhnya.

Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI fraksi PDIP, Adian Napitupulu, turut merespons soal pernyataan AHY tersebut.

Menurutnya, ada perbedaan antara Bantuan Tunai Langsung (BLT) era pemerintahan SBY dengan Jokowi.

“BLT era SBY itu beda, kenapa? Naiknya BBM di era SBY itu 259 persen. Di era Jokowi BBM cuma naik 54 persen, ada selisih 205 persen kenaikan antara SBY dan Jokowi. Lebih tinggi 200 persen di jaman SBY dibandingkan Jokowi,” kata Adian, Jumat (16/9/2022).

“Orang bilang pada saya, itu kan presentase. Ya angkanya berapa? zaman Presiden SBY kenaikan BBM itu Rp 4.190, di jaman Presiden Jokowi Rp 3.500. Selisihnya Rp 1.190, jadi lebih banyak di zaman SBY. Kalau kenaikan BBM sampai 254 persen siapapun boleh menangis untuk itu,” lanjutnya.

Dilansir Tribunnews.com, Adian menyatakan, meski nilainya BLT tak jauh berbeda, tapi di era SBY tidak ada bantuan lain yang diberikan untuk masyarakat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas