Bertemu Rektor Universitas Brawijaya, Diaz Hendropriyono Dorong Perbaikan Ekosistem Riset
Staf Khusus Presiden Jokowi, Diaz Hendropriyono, menilai peneliti Indonesia terbukti cakap dan mumpuni.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Jokowi, Diaz Hendropriyono, menilai peneliti Indonesia terbukti cakap dan mumpuni.
Karena itulah, dirinya mendorong agar ekosistem riset untuk hasil penelitian yang optimal terus diperbaiki.
“Indonesia kaya akan sumber daya manusia peneliti yang unggul, cerdas, dan mumpuni. Namun, hasil riset kita belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan publik. Akibatnya, kita tertinggal dari negara lain yang memiliki pengembangan riset yang tepat sasaran, sesuai kebutuhan masyarakat," kata Diaz usai pertemuan dengan Rektor Universitas Brawijaya (UB) Malang Prof Widodo dalam keterangan yang diterima, Senin (19/9/2022).
Pemerintah, swasta, dan BUMN, disarankan Diaz untuk terus berkolaborasi.
Baca juga: Riset Masih Parsial, Regulasi Pelabelan BPA pada Galon Timbulkan Perdebatan Para Ahli
"Tidak bisa jalan sendiri-sendiri karena ketiganya memiliki peran vital masing-masing. link and match demi membangun ekosistem riset yang kokoh dan sustainable," ujar Diaz.
Dalam kesempatan itu, Prof Widodo juga menyampaikan bahwa UB telah memiliki berbagai hasil riset yang sejatinya dapat dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat.
“Setuju bahwa ekosistem riset harus dibangun kokoh dan melibatkan seluruh stakeholder. Dengan kehadiran pemerintah, maka orkestrasi riset menjadi lebih jelas. Siapa (lembaga pendidikan mana) melakukan apa, dan dikoordinasikan pula dengan BRIN," kata dia.
Dengan demikian, dikatakan Widodo, tidak ada duplikasi dan overlapping.
Baca juga: Lembaga Riset Siber: Dugaan Kebocoran 105 Juta Data Bersumber dari KPU RI
Widodo juga menilai perlu ada jaminan terhadap kebutuhan material dasar riset.
"Ini penting, mengingat lead time dan kualitas dari material dasar riset ini sangat berpengaruh terhadap hasil akhir riset," ujar dua
Dalam diskusi itu, Diaz juga berkesempatan menyampaikan perkembangan terkait beberapa isu strategis nasional yang menjadi arahan langsung Presiden RI, di antaranya ketahanan dan kedaulatan pangan, percepatan kendaraan listrik, dan teknologi digital maju.
"Saya melihat, dengan segala resources yang luar biasa yang dimiliki, UB sangat berpotensi untuk terus berperan di berbagai isu strategis nasional tersebut," tandas dia.
Pada kesempatan tersebut, Rektor UB didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Internasionalisasi Prof Moch. Sasmito; Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Bambang Susilo; Direktur Direktorat Kerjasama dan Internasionalisasi UB Karuniawan Puji Wicaksono; Ketua Program Double Degree/Joint Degree Panji Deoranto; dan Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Prof Imam Santoso.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.